Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pratikno Antar Langsung Surat Ke DPR, BG Akan Mulus Jadi Kepala BIN

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan bahwa langkah Mensesneg Pratikno mengantarkan surat pengajuan calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) secara langsung ke DPR menunjukkan urgensi pergantian jabatan tersebut
Mensesneg Pratikno (kiri) didampingi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi memberikan keterangan pers terkait pemberhentian Menteri ESDM Archandra Tahar dari jabatannya, Jakarta, Senin (15/8)./Antara-Yudhi Mahatma
Mensesneg Pratikno (kiri) didampingi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi memberikan keterangan pers terkait pemberhentian Menteri ESDM Archandra Tahar dari jabatannya, Jakarta, Senin (15/8)./Antara-Yudhi Mahatma

Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan bahwa langkah Mensesneg Pratikno mengantarkan surat pengajuan calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) secara langsung ke DPR menunjukkan urgensi pergantian jabatan tersebut.

Menurutnya, Pratikno diterima langsung oleh Ketua DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, dan Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dan Fadli Zon. Pratikno kemudian langsung dibawa ke ruangan Ade untuk melakukan pertemuan tertutup.

“Pimpinan telah menerima surat pengajuan BG (Komjen Budi Gunawan) sebagai calon Kepala BIN. Karena diantar langsung oleh pak Pratikno, ini menunjukkan penting dan segera ditindaklanjuti,” ujarnya, Jumat (2/9/2016).

Menurutnya, setelah diterima, surat itu akan dibahas dalam rapat pimpinan DPR sebelum diajukan ke Komisi I DPR untuk dilakukan fit and proper test.

Fahri optimistis BG akan disetujui untuk menjadi Kepala BIN menggantikan Sutiyoso karena Wakapolri itu dinilai sudah layak untuk menduduki jabatan itu. Fahri menegaskan, bahwa jabatan Kepala BIN  merupakan hak prerogatif Presiden, karena itu dipastikan Presiden telah melakukan penelitian yang mendalam selian memastikan orang yang dapat dipercaya.

“Saya percaya Presiden sudah komunikasi intensif dengan BG sebagai calon kepala BIN sebelum diajukan ke Dewan. Sebagai mata dan telinga, tentunya Pak Jokowi tidak mau ambil risiko mengangkat BG," ujarnya.

Fahri menyebut, Presiden juga memahami bahwa BG pernah lulus dalam fit and proper test untuk menjadi kapolri. Hanya saja ketika itu, BG gagal dilantik menggantikan Timur Pradopo sebagai kapolri karena dijadikan tersangka oleh KPK meski kemudian status itu dicabut. 

Sebelumnya santer terdengar kalau posisi Kepala BIN akan diganti dan surat pengajuan BG ke DPR telah diserahkan. Tapi dalam beberapa kesempatan Ketua DPR Ade Komarudin membantah telah menerima surat pengajuan BG dari Presiden Jokowi.
 
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper