Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat Tanpa Awak, Drone OS-Wifanusa Diproduksi bagi NKRI

OS-Wifanusa, pesawat amphibi yang awalnya dirancang sebagai wahana transportasi alternatif di wilayah kepulauan, telah berhasil mencapai satu tahapan spektakuler.
Drone OS-Wifanusa/jibi
Drone OS-Wifanusa/jibi

Kabar24.com, JAKARTA - OS-Wifanusa, pesawat amphibi yang awalnya dirancang sebagai wahana transportasi alternatif di wilayah kepulauan, telah berhasil mencapai satu tahapan spektakuler.

OS-Wifanusa skala 1:3 dan 1:2 telah bermetamorfosis menjadi pesawat terbang tanpa awak (PTTA) alias drone super canggih, dan sudah mengantongi sertifikat Kelaikan Udara Miiter dan Indonesian Military Airworthiness Autority (IMAA) Kementerian Pertahanan RI, bahkan sudah resmi dimiliki oleh Kemhan sebanyak tiga set yang berjumlah enam unit PTTA tersebut.

"Kami masih menyelesaikan detail desain untuk merealisasikan OS-Wifanusa yang berpenumpang (berawak). Karena proses pembuatan pesawat berawak banyak regulasi dan persyaratan yang tentu harus kami patuhi dan ini butuh waktu yang relatif lama," ujar Yulian Paonganan, salah satu inventor drone OS-Wifanusa.    

Dia menjelaskan,  bertiga sebagai inventor dari pesawat bersama Laksamana TNI Ade Supandi dan Oky Suanandi, dibantu chief engineering Hisar Pasaribu, serta sejumlah anak bangsa yang nasionalismenya tidak diragukan lagi.

"Karya ini kami persembahkan untuk negara kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

Mereka berjibaku selama sekitar 3 tahun dalam melakukan riset pembuatan pesawat amphibi yang diberi nama OS-Wifanusa, dan akhirnya membuahkan hasil.

Ongen, panggilan akrab Yulian Paonganan, menjelaskan bahwa untuk drone yang sudah mengantongi sertifikat IMAA akan terus dimantapkan lagi, meskipun sudah dikategorikan sebagai drone canggih. "Jika perlu kita akan kengkapi dengan persenjataan," kata Ongen.

Drone OS-Wifanusa yang memiliki kemampuan amphibi itu ada dua tipe, yaitu OS-Wifanusa SL-D70 (wingspan 4.2m) dan OS-Wifanusa SL-D28 (wingspan 6.4m) dengan endurance 6 jam-8 jam dan 8 jam-10 jam. Mampu terbang autonomous dengan jangkauan telemetri mencapai 100 km dan membawa kamera canggih untuk surveillance dan pemetaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro