Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Jawa Barat (Jabar) saat ini sedang menggenjot industri perikanan olahan dengan melibatkan koperasi. Hal ini dilakukan agar nelayan memiliki nilai tambah dengan tidak hanya menjual ikan secara mentah.
Kepala Diskanlut Jabar Jafar Ismail menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa koperasi yang mendirikan lini usaha kecil dan menengah (UKM) produk perikanan olahan antara lain di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor.
"Produk yang sudah dipasarkan seperti abon, baso, kaki naga, nugget, dan lainnya," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (14/8/2016). Namun, agar industri tersebut mendapat standar baku mutu yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah maka pihak Dinas Perikanan terus melakukan sosialisasi dan pembinaan sehingga kualitas industri olahan ikan tersebut dapat bersaing dengan positif.
“Kami sosialisasikan kepada mereka tentang keamanan pangan dan standar baku mutu industri pengolahan ikan di Jabar yang kini ternyata didominasi oleh mereka dari kelompok UKM, agar mereka paham tentang produk industri yang berkualitas,” katanya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jabar Nandang Permana mengatakan memang koperasi perlu dikembangkan untuk melakukan aktivitas perikanan olahan agar memiliki nilai tambah. Pihaknya berkomitmen untuk banyak membentuk koperasi agar nelayan bisa mendirikan industri perikanan olahan.
"Dengan skema koperasi sangat memungkinkan untuk melakukan penggarapan dari hulu ke hilir. Kami melakukan pendampingan, nanti biar koperasi untuk memacu perekonomian," paparnya.
Saat ini HNSI sudah membentuk tiga Koperasi Nelayan Indonesia (Koneli) di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Tasikmalaya. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mendirikan Pusat Koneli sebagai induk dari koperasi yang bernaung di bawah HNSI. "Kalau ada koperasi, nanti apapun kegiatan perekonomian bisa dilakukan."