Kabar24.com, JAKARTA--Kementerian Agraria dan Tata Ruang meminta pemerintah daerah untuk menata dengan baik tata ruang di kawasan rawan bencana. Tata ruang yang baik akan membantu menyelamakan lebuh banyak masyarakat.
Penegasan itu tidak lepas dari letak geografis Indonesia yang berada pada pertemuan empat lempeng tektonik yakni lempeng Asia, Australia, Samudera Hindia dan Samudra Pasifik. Pertemuan lempeng itu menjadikan Indonesia sebagai kawasan rawan bencana.
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil menegaskan tata ruang di kawasan rawan bencana harus dikelola dengan baik agar bisa menyelamatkan banyak nyawa, rumah dan harta benda.
“Penataan ruang yang lebih baik harus dimulai dari sekarang untuk Indonesia yang nyaman ditinggali oleh anak cucu kita,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/8/2016).
Direktur Jenderal Tata Ruang, Budi Situmorang menambahkan rencana tata ruang sangat dibutuhkan untuk mengintegrasikan berbagai kebijakan khususnya untuk perlindungan dari bencana dan relokasi masyarakat.
Menurut Budi untuk mewujudkan kebijakan terkait kawasan rawan bencana diperlukan Peningkatan Kualitas Tata Ruang, serta implementasi di lapangan.
“Implementasi di lapangan, terutama penegakan aturan, merupakan salah satu poin Nawacita yang diusung oleh Presiden Joko Widodo,” tambahnya.