Bisnis.com, PADANG—Dua kota di Sumatra Barat, yakni Padang dan Bukittinggi mengalami inflasi masing-masing 1,52% dan 1,46% per Juli 2016, didorong peningkatan harga komoditas pangan dan angkutan Lebaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Dody Herlando menyebutkan terjadi peningkatan harga akibat tingginya permintaan komoditas pangan selama Ramadan dan Lebaran, yang menyebabkan inflasi daerah itu ikut terkerek.
“Terutama itu komoditas pangan, seperti cabai merah, daging sapi, juga tiket pesawat yang permintaannya sangat tinggi,” ujarnya, Senin (1/8/2016).
Dia mengatakan sepanjang Juli tahun ini, permintaan bahan makanan dan kebutuhan lainnya mengalami peningkatan, karena momen Lebaran dibarengi pula libur panjang dan tahun ajaran baru.
Data BPS mengungkapkan peningkatan permintaan sejumlah komoditas di Kota Padang sejalan dengan peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 127,38 di bulan sebelumnya menjadi 129,32.
Akibatnya laju inflasi kalender Kota Padang mencapai 1,75% dengan inflasi year on year (yoy) sebesar 3,48%.
Sementara di Bukittinggi, inflasi kalender sampai Juli 2016 mencapai 1,50% dengan inflasi yoy dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 3,57%.
Dody menyebutkan seluruh kelompok pengeluaran memberikan andil terhadap pembentukan inflasi di dua kota yang menjadi sentra ekonomi Sumbar itu.
Kelompok bahan makanan misalnya mengalami inflasi 3,87% di Padang dan 4,15% di Bukittinggi, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi 0,35% di Padang dan 0,05% di Bukittinggi.
Begitu juga dengan kelompok pengeluaran lainnya seperti kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.