Bisnis.com, JAKARTA- Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet jilid 2, dan mengumumkan susunan kabinet barunya.
Ada lima perubahan susunan menteri bidang ekonomi, siapa saja mereka?
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Managing Director dan Chief Operating Officer World Bank Sri Mulyani Indrawati kembali masuk ke dalam bursa menteri yang akan masuk ke Kabinet Kerja.
Sri Mulyani sendiri adalah nama yang tidak asing di telinga publik. Kiprahnya dikenal sejak menjabat sebagai Kepala Bappenas pada awal periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang pertama.
Nama Sri sempat masuk ke dalam bursa menteri ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan mengumumkan nama-nama menteri di Kabinet Kerja pada awal masa pemerintahan Oktober 2014, sebagai menteri koordinator perekonomian atau kembali menjadi menteri keuangan.
Namun, justru Bambang P.S. Brodjonegoro yang masuk sebagai menteri keuangan dan Sofyan Djalil sebagai menteri koordinator perekonomian.
Prestasi Sri sebagai birokrat cum teknokrat cukup mencengangkan. Ia pernah dinobatkan sebagai menkeu terbaik se-Asia versi Emerging Markets persis 10 tahun yang lalu, perempuan paling berpengaruh nomer 23 di dunia versi Forbes pada 2008. Kini, perempuan pertama dan satu-satunya yang menjadi Managing Director dan COO Bank Dunia.
Namun demikian, Sri Mulyani bukannya tanpa cela. Keputusannya sebagai menkeu untuk memberikan bailout kepada Bank Century ketika krisis terjadi pada 2008 membuatnya harus diperiksa oleh KPK pada 2013.
Nama besar lain yang diperiksa dalam kasus ini adalah Jusuf Kalla dan Boediono yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Satu fakta lain, Sri Mulyani bersama Darmin Nasution (menko perekonomian yang kala itu menjabat dirjen pajak) adalah perancang dan pelaksana sunset policy pada 2008, yang disebut-sebut sebagai miniatur dari program pengampunan pajak yang digulirkan oleh pemerintahan ini.
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar
Sosok Arcandra Tahar diketahui telah memiliki pengalaman lebih dari empat belas tahun dalam bidang hidrodinamika dan teknik lepas pantai.
Seperti dikutip dalam profilnya di Linkedin, Tahar saat ini menjabat sebagai Presiden di Petroneering di Houston, perusahaan teknik dan pengembangan teknologi yang fokus pada desain dan pengembangan offshore platform yang lebih efektif dan aman.
Sebelumnya, ia pernah menduduki posisi sebagai Kepala Horton Wison Deepwater, Inc. selama periode Oktober 2009-Oktober 2013.
Arcandra menerima gelar sarjana sains jurusan Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia.
Dia kemudian meraih gelar Master of Science and Doctor of Philosophy Degrees jurusan Teknik Kelautan dari Texas A&M Universities pada 2001.
Tahar juga pernah menjabat Wakil Ketua Offshore Mechanics and Arctic Engineering Society, Houston Chapter.
Selama perjalanan kariernya, Tahar telah menerima 3 paten terkait lepas pantai dan turut menulis program hidrodinamika standar industri HARP/CHARM3D.
- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di tanah kelahirannya.
Melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jurusan Arsitektur dan lulus 1981.
Jabatan yang pernah disandangnya adalah antara lain Presiden Direktur Angkasa Pura II, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Direktur Utama PT TIJA (2004-2013), Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2004-2013)
- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
Mengikuti jejak sang ayah yang pernah duduk sebagai Menperin pada era Predisen Soeharto.
Airlangga Hartarto terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Golongan Karya (Golkar) untuk Dapil Jawa Barat V (Kab. Bogor).
Pada periode 2009-2014, Airlangga bertugas menjadi Ketua Komisi VI DPR-RI yag membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM dan BUMN.
Pada 2014-2019, Airlangga bertugas di Komisi VII yang membidangi energi sumber daya mineral, lingkungan hidup dan riset & teknologi.
Airlangga merupakan seorang pengusaha dengan kerajaan bisnis di berbagai macam bidang. Airlangga adalah pemilik dari PT. Graha Curah Niaga (distributor pupuk). Dia juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Ciptadana Asset Management (manajemen investasi) dan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk (produsen kertas).
Arilangga juga merupakan putra dari mantan Menteri Perindustrian di era Presiden Suharto, yakni Hartarto. Airlangga juga merupakan petinggi Partai Golkar dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Dia lulusan SMA Kolese Kanisius, Jakarta tahun 1981, dan Fakultas Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada tahun 1987. Airlangga Hartarto mendapatkan gelar MBA dari Monash University Australia tahun 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari University of Melbourne, Australia, tahun 1997.
- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito
Sosok Enggartiasto Lukito selama ini sudah malang melintang khususnya di bidang real estate.
Enggartiasto menjabat sejumlah perusahaan di bidang tersebut.
Lukito lahir di Cirebon, Jawa Barat pada tahun 1951. Pria yang menyelesaikan pendidikannya di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia). Sejak usia muda sudah gemar berorganisasi.
Enggartiasto tercatat pernah memegang jabatan antara lain Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), periode 1992-1995.
Dia mengawali debutnya di bidang politik saat bergabung di Partai Golongan Karya sebagai Wakil Bendahara Umum. Melalui partai ini pula dia terpilih sebagai anggota DPR RI untuk dua periode, 1997-1999 dan 2004-2009. Namun sejak tahun 2013 Enggartiasto Lukita memutuskan masuk di partai baru, Partai NasDem. Di partai ini, Enggar dipercaya menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri. Dan pada Pemilu 2014, kembali terpilih sebagai anggota DPR RI.