Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah melalui Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan ingin menggaungkan program Bandung Masagi ke seluruh Indonesia, yakni model pendidikan karakter berbasis kearifan lokal.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meluncurkan sendiri program tersebut pada masa pengenalan lingkungan sekolah (PLS) di SMA Negeri 8 Bandung pada Selasa (19/7/2016) lalu.
Anies saat itu didampingi Walikota Bandung Ridwan Kamil.
“Saya ingin mengabarkan pada semua di seluruh Indonesia, ini contoh, mari kita buat di tiap tempat seperti Bandung. Kita ingin PLS itu benar-benar sebuah pengenalan yang nuansanya pembelajaran,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Sabtu (23/7/2016).
Anies kembali menegaskan bahwa perpeloncoan dan kekerasan di dunia pendidikan harus dihapus, diganti dengan kegiatan yang menumbuhkan karakter positif siswa.
"Untuk menumbuhkan generasi yang tangguh, tidak harus dengan memakai kekerasan. Contohnya Jerman, mereka melarang kekerasan di sekolah sejak lama, dan mereka mampu menghasilkan generasi yang tangguh," ujar mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
Bandung Masagi adalah model pendidikan karakter berbasis kearifan lokal yang dirumuskan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. Kata 'masagi' dalam Bahasa Sunda berarti paripurna, kokoh, dan ajeg menuju kesempurnaan.
Tiga hal yang ditekankan dalam model pendidikan karakter Bandung Masagi, yakni fisik sehat, otak cerdas, dan akhlak baik.
Bandung Masagi mengandung empat prinsip utama masyarakat Sunda dalam mengamalkan kehidupan, yakni silih asih (kemanusiaan), silih asah (mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi (mengampaikan hal-hal positif).
Keempat prinsip tersebut diwujudkan ke dalam empat program utama, yakni cinta agama, jaga budaya, bela negara, dan cinta lingkungan.
Konsep Bandung Masagi tersebut, kata Mendikbud, merupakan konsep yang menarik. Karakter pada Badung Masagi ini menjadi rumusan bagi anak pembelajar.
“Ketika di Bandung dicanangkan Bandung Masagi, saya berharap dapat kosisten diterapkan dan memunculkan kebhinekaan atau menghargai perbedaan. Pastikan anak-anak kita dapat berpikir kritis. Dan apa yang telah dilakukan disini akan kami gaungkan ke seluruh Indonesia sebagai konsep yang dapat di contoh,” kata Mendikbud optimis.
Ridwan Kamil menambahkan, keluaran dari pendidikan karakter adalah menjadi individu yang jujur, berani, bisa adil dengan sesama, toleransi, disiplin, kreatif, bertanggunjawab, sederhana, cekatan, sadar diri, dan sebagainya.
"Model pendidikan karakter Bandung Masagi ini merupakan bentuk konkret revolusi mental agar anak-anak Bandung memiliki pijakan akar jati diri kearifan lokal dan kompetensi abad 21," tambah Ridwan Kamil.
Implementasi Bandung Masagi telah dilatihkan kepada guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah di Kota Bandung bulan Juni yang lalu, dan disosialisasikan kepada guru-guru sasaran di seluruh Kota Bandung.