Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Militer Kamboja Selidiki Seorang Pria Terkait Rencana Kudeta

Militer Kamboja menyelidiki komplotam yang diduga merencanakan kudeta terhadap Pedana Menteri Hun Sen ditengah meningkatnya ketegangan politik di negara anggota Asean tersebut.
Pedana Menteri Hun Sen./REUTER
Pedana Menteri Hun Sen./REUTER

Kabar24.com,PHNOM PENH — Militer Kamboja menyelidiki komplotam yang diduga merencanakan kudeta terhadap Pedana Menteri Hun Sen di tengah meningkatnya ketegangan politik di negara anggota Asean tersebut.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Chhum Sucheat mengatakan penyelidikan militer berpusat pada seorang pria yang mengumumkan rencana untuk menggulingkan Hun Sen di Facebook dan Youtube serta meminta orang lain untuk bergabung dengannya.

“Otoritas menyelidiki dan mencarinya,” kata Sucheat seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/7/2016).

Die mengidentifikasi pria tersebut bernama Vichea Som tetapi menolak memberi informasi lebih detail.

Berita terkait  rencana tersebut mencuat sehari setelah seorang pejabat Amerika yang bertanggung jawab atas hak asasi manusia mendesak rival politik Kamboja untuk kembali mentaati perundingan ditengah situasi yang memburuk.

Di video yang diunggah oleh pria yang disebut bernama Vichea Som tersebut, dia mengenakan setelan bisnis dan dasi dengan latar belakang kamuflase.

Dia tidak memberitahu identitasnya tetapi menuduh pemerintahan Hun Sen dan partai berkuasa Cambodian People’s Party sebagai dalang perampasan tanah besar-besaran di salah satu negara termiskin di Asia Tenggara. Dia juga menuduh pemerintah melakukan pembunuhan dan pelanggaran hak asasi manusia.

“Dalam wakti dekat, semua kekuatan harus bersiap melawan rezim diktator,” kata pria itu.

Sebuah akun facebook dengan nama Vichea Som menampilkan pria yang sama. Akun tersebut tidak merespon ketika dikirimi perminaan pertemanan di Facebook.

Hun Sen telah menerapkan pemerintahan bertangan besi selama lebih dari 30 tahun, mengalahkan semua yang menentang otoritasnya. Namun, dia menghadapi pemilih muda yang semakin menginginkan perubahan.

Dalam beberapa bulan terkahir ketegangan antara Hun Sen dan pihak oposisi terlihat meningkat. Pihak oposisi berharap bisa menentang kekuasaannya dalam pemilihan umum 2018 nanti.

Beberapa anggota pihak oposisi dan aktivis ditahan dalam upaya yang disebut tindakan keras pemerintah untuk membungkam kritik sebelum pemilihan.

Pada 10 Juli, Kem Ley, seorang aktivis yang sering mengkritik Hun Sen dibunuh diibukota Phnom Penh.

Seorang tersangka ditahan atas kasus ini dan pihak kepolisian meyakini pembunuhan Kim Ley berlatarkan hutang sementara para aktivis percaya pembunuhan ini berbau politik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper