Bisnis.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Barack Obama percaya bahwa "special relationship" antara AS dan Inggris akan berlanjut setelah Theresa May menjadi PM Inggris, kata jurubicara the White House, Senin (11/7/2016).
"Presiden yakin bahwa dia dan penggantinya juga akan berkoordinasi secara efektif dengan dia [Theresa May], untuk tidak hanya melindungi, tetapi bahkan memajukan hubungan khusus antara kedua negara, "kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest kepada wartawan.Menteri Dalam Negeri Theresa May akan menjadi perdana menteri Inggris pada Rabu, dengan tugas mengemudikan pengunduran diri dari Uni Eropa, setelah saingan Andrea Leadsom tiba-tiba menghentikan kampanye kepemimpinan.
Mei, 59, akan menggantikan David Cameron, yang mengumumkan mengundurkan diri setelah warga Inggris tanpa terduga bulan lalu untuk keluar dari Uni Eropa. Aksi Inggris itu telah melemah blok 28-negara, menciptakan ketidakpastian besar atas perdagangan dan investasi, dan mengguncang pasar keuangan.
May dan Leadsom sedianya akan kontes suara dari akar rumput anggota partai Konservatif, dengan hasil yang akan diumumkan 9 September. Tapi Leadsom tiba-tiba berhenti pada Senin setelah kampanye dirundung komentar kurang bijaksana tentang apakah ia telah melebih-lebihkan CV-nya.
"Saya mendapat kehormatan dan rendah hati telah dipilih oleh Partai Konservatif untuk menjadi pemimpinnya," kata May.
Mei, 59, akan menggantikan David Cameron, yang mengumumkan mengundurkan diri setelah warga Inggris tanpa terduga bulan lalu untuk keluar dari Uni Eropa. Aksi Inggris itu telah melemah blok 28-negara, menciptakan ketidakpastian besar atas perdagangan dan investasi, dan mengguncang pasar keuangan.
May dan Leadsom sedianya akan kontes suara dari akar rumput anggota partai Konservatif, dengan hasil yang akan diumumkan 9 September. Tapi Leadsom tiba-tiba berhenti pada Senin setelah kampanye dirundung komentar kurang bijaksana tentang apakah ia telah melebih-lebihkan CV-nya.
"Saya mendapat kehormatan dan rendah hati telah dipilih oleh Partai Konservatif untuk menjadi pemimpinnya," kata May.