Kabar24.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera memutuskan calon pengganti menyusul meninggalnya salah satu komisionernya Husni Kamil Manik.
Jika merujuk pada aturan maka calon pegganti Husni adalah Hasyim Asy’ari. Sebab, Hasyim adalah peraih rangking ke delapan dalam fit and proper test calon KPU periode 2012-2017.
Hasyim belum mau berkomentar soal penunjukan dirinya menjadi anggota KPU pengganti Husni Kamil.
“Saya belum bisa komentar karena belum mendapatkan pemberitahuan resmi,” kata dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ini di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (12/7/2016).
Sebelumnya, pada 2012 lalu, Komisi II memilih tujuh komisioner KPU periode 2012-2017 dengan perolehan suara sebagai berikut: Sigit Pamungkas (45), Ida Budiati (45), Arief Budiman (43), Husni Kamil Manik (39), Ferry Kurnia (35), Hadar Nafis Gumay (35), dan Juri Ardiantoro (34). Adapun tujuh calon lain menjadi calon yang bisa menggantikan jika anggota KPU berhalangan. Hasil pilihan DPR adalah, Hasyim Asyari meraih suara 32, Ari Darmastuti (31), Enny Urbaningsih (23), Muhammad Najib (3), Zainal Abidin (1), Mohammad Adhy Syahputra Aman (1), dan Evie Aridne Shinta Dewi (0).
Selama ini, Hasyim adalah dosen pada Bagian Hukum Tata Negara (HTN), Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang sejak 1998.Bagi Hasyim, dunia kepemiluan sangatlah tidak asing. Dalam catatan Tempo, pada 1999, Hasyim sudah menjabat Sekretaris Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) untuk Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Ia pernah menjadi anggota KPUD Jawa Tengah periode 2003-2008. Ia juga sering menjadi pembicara dalam seminar/diskusi yang bertema kepemiluan.
Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah pada 3 Maret 1973 ini juga pernah menjadi Wakil Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah. Kini ia menjabat sebagai Komandan Banser Jawa Tengah.
Adapun pendidikan yang ia tempuh adalah doktoral dalam bidang Sosiologi Politik, Department of Anthropology and Sociology, Faculty of Arts and Social Sciences, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia (2006-2012); Magister Sains (M.Si.) dalam Ilmu Politik, Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, lulus 1998; Sarjana Hukum di Jurusan Hukum Tata Negara (HTN) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Purwokerto, lulus 1995.
Hasyim juga mengenyam pendidikan santri di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Karangsuci, Purwokerto (1991-1995).