Bisnis.com, SINGAPURA-- Keluarnya Inggris dari Uni Eropa diyakini akan memberikan dampak bagi industri pariwisata negeri tersebut.
CEO dan Co-Founder Wego Ross Veitch mengatakan, situs pencari wisata tersebut telah mengulas dampak-dampak dari fenomena Brexit yang dimaksud.
“Terlepas dari setuju atau tidak terhadap langkah yang diambil Inggris, tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada pertimbangan baru yang dipikirkan pejalan yang ingin ke Inggris,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (24/06).
Nilai mata uang Pound turun sebanyak 9,8%, dengan nilai tukar terdapat Dollar Amerika di angka 1,3415 pagi ini (24/06) saat hasil referendum keluar. Bagi turis asing, hal ini diartikan sebagai biaya liburan ke Inggris yang lebih murah dibanding 20 tahun terakhir.
“Biaya selama liburan seperti akomodasi, makan, hiburan, dan belanja akan menjadi menjadi lebih masuk akal jika dihitung dengan mata uang negara asal,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya meyakini akan terjadi perubahan pada bagian kedatangan bandara-bandara Inggris. Hal ini disebabkan bila sebelumnya negeri tersebut masih menjadi bagian dari Uni Eropa, maka wisatawan Eropa yang dulunya dapat masuk tanpa visa, kini harus mengantre bersama penumpang internasional lainnya.
“Jaringan maskapai Inggris juga harus meninjau peraturan kembali sebagai bagian perjanjian secured single aviation areadi Eropa, yang berarti adalah biaya penerbangan tambahan bagi maskapai Inggris,” tambah Veitch. “Sebaliknya, biaya akomodasi dapat turun, karena Inggris harus mempertahankan daya tariknya di mata pengunjung Eropa yang tidak lagi bisa masuk sebebas dulu,” ujarnya.
Setelah memposisikan diri sebagai gerbang utama Eropa dari masa ke masa, ujarnya, kini London akan bersaing dengan Paris, Frankfurt, dan Amsterdam dalam hal menyajikan kemudahan kepada wisatawan untuk menjelajah Eropa. Meskipun butuh waktu, pemerintah Inggris disinyalir akan bernegosiasi di bidang pariwisata agar mendapat kemudahan yang sama dengan negara-negara Eropa lainnya,” jelas Veitch.
Menurut data www.wego.ae, wisatawan Arab yang terkenal senang membelanjakan uangnya, menjadikan London sebagai tempat liburan favorit, namun tren ini diprediksi akan bergeser, mereka mungkin akan mempertimbangkan destinasi lain seperti Roma untuk belanja, atau Spanyol dan Prancis bagi penggemar sepak bola
“Setelah resmi keluar dari Uni Eropa, tidak diragukan kalau akan ada perubahan yang jelas terlihat di industri wisata Inggris, dan pemerintahnya akan punya tugas menyusun kembali peraturan dan mempertahankan posisi Inggris sebagai pusat transit global dan pintu gerbang menuju Eropa,” tutup Veitch.