Kabar24.com, LOS ANGELES -- Perusahaan teknologi Aerial EHang Holdings Limited mengatakan drone pertama di dunia yang mampu membawa penumpang akan melakukan uji coba terbang di Nevada, Amerika Serikat akhir tahun ini
Perusahaan China yang berbasis di provinsi selatan China Guangdong dan negara bagian Nevada mencoba untuk membuat hal ini terjadi dengan menguji EHang 184 Otonomi Aerial Vehicle, yang menawarkan penerbangan manusia otonom jarak pendek-menengah.
Institut negara untuk Sistem Otonomi (NIAS) telah memberikan izin perusahaan China untuk menguji terbang pesawat tak berawak itu. Kini Ehang bekerja sama dengan NIAS selama beberapa bulan mendatang untuk melalui persyaratan penerbangan UAS
Tom Wilczek, seorang Aerospace dan Spesialais Industri Pertahanan dari Kantor Pembangunan Ekonomi Gubernur 's (GOED) mengemukakan akan membantu memandu EHang melalui proses regulasi FAA dengan tujuan akhir mencapai penerbangan yang aman.
Huazhi Hu, Pendiri dan CEO dari EHang mengatakan kemitraan ini merupakan langkah besar bagi EHang 184 untuk bergerak maju karenamemperoleh persetujuan peraturan pemerintah sebagai inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat dan global.
“Ini akan menjadi dasar komersialisasi dan membangun ekosistem transportasi udara di masa depan,"katanya
Dengan menggunakan tenaga listrik , Ehang 184, diluncurkan pada 2016 Consumer Electronics Show di Las Vegas Januari. Menurut keterangan manajemen drone ini dapat membawa satu penumpang yang beratnya mencapai 100 kg untuk penerbangan 23 menit di permukaan laut pada kecepatan 100 km /jam.
Penumpang yangmenggunakan "Ehang-184" dapat memasukkan daerah tujuan mereka ke dalam aplikasi smartphone yang terhubung dengan drone ini. Selain itu keunggulan drone ini tak memerlukan landasan pacu karena drone lepas landas dan mendarat secara vertikal.
"Kami sangat gembira ketika kami pertama kali melihat EHang-184 di CES. Kami pikir ada potensi besar untuk EHang 184," Wilczek
Banyak pertanyaan muncul bagaimana pesawat tanpa awak dapat membawa manusia akan berfungsi di dunia nyata. Tapi setidaknya lewat inovasi ini pertanyaan itu mungkin akan segera terjawab dengan dikantonginya persetujuan pemerintah untuk uci coba di wilayah udara Nevada
Bulan lalu, EHang mengumumkan kolaborasi dengan perusahaan AS Lung Bioteknologi untuk mengembangkan dan membeli sampai dengan 1.000 unit versi modifikasi dari EHang 184 guna mengoptimalkan pengiriman organ.
Perusahaan telah sepakat untuk bekerja sama selama 15 tahun di bawah program bernama Produksi Organ Transportasi Helicopter (NGENGAT) sistem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
