Bisnis.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Barack Obama mengecam Donald Trump atas usulanya untuk melarang imigran Muslim memasuki Amerika.
Obama sepakat dengan Hillary Clinton dalam menggambarkan calon presiden dari partai Republik tersebut sebagai sosok yang tidak layak untuk menempati Gedung Putih.
Rasa kesal Obama terlihat jelas dalam responsnya terhadap usulan suspensi yang diajukan Donald Trump untuk imigran dari negara yang memiliki catatan sejarah terorisme setelah tewasnya 49 orang dalam penembakan di klub malam gay di Oralndo.
Sebelumnya, Trump mengkritik Obama karena tidak menggunakan istilah ‘teroris Islam radikal’ untuk mendeskripsikan militan ISIS.
“Sebenarnya apa yang bisa didapat dengan memberi label ini [teroris Islam radikal]. Sepertinya ada yang berpikir bahwa kita tidak mengetahui siapa yang sedang kita hadapi. Tidak ada keajaiban yang akan timbul dengan menggunakan frasa ‘Islam radikal,” kata Obama seperti dikutip Reuters, Rabu (15/6/2016).
Obama juga menambahkan, menggunakan istilah lain untuk menyebutkan ancaman tidak akan membuat ancaman tersebut hilang.
Sebelumnya, Obama membatalkan kampanye bersama Hillary yang direncanakan akan dilakukan pada Rabu (15/6/2016) di Wincosin karena peristiwa yang terjadi di Oralndo.
“Saat ini terdapat usulan dari calon presiden yang diusung Partai Republik untuk melarang semua umat Muslim berimigrasi ke Amerika. Kami mendengar bahasa yang memperlakukan imigran secara berbeda dan menyarankan seluruh komunitas agama untuk terlibat dalam kekerasan. Sampai kapan ini akan berhenti?” kata Obama.