Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Barack Obama menyatakan tidak ada bukti langsung yang menghubungkan penyerang Orlando dengan kelompok militan yang menyebut diri Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Bagaimanapun penyelidikan atas penembakan pada Minggu lalu itu, yang menewaskan sedikit 49 orang, diperlakukan sebagai penyelidikan teroris, ujarnya.
Obama mengatakan bahwa pria bersenjata yang bernama Omar Mateen itu mungkin diinspirasi oleh 'informasi yang disebarkan para ekstemis di internet'. Tapi tidak ada bukti bahwa dia merupakan bagian dari sebuah komplotan yang lebih besar.
Selain sedikitnya 49 korban jiwa, 53 lainnya menderita cedera dalam serangan atas sebuah bar gay di Orlando tersebut sebagimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (14/6/2016).
Laporan-laporan menyebutkan penyerang sempat menyatakan kesetiaan kepada ISIS pada saat-saat akhir serangannya.
Dalam pernyataannya, Obama kembali mengangkat isu kepemilikan senjata. "Kita harus melawan ekstremisme. Namun kita juga harus memastikan bahwa tidak mudah bagi seseorang, yang ingin melukai orang di negara ini, bisa memperoleh senjata."
Peristiwa penembakan di Orlando ini tercatat sebagai yang terburuk dengan jumlah korban jiwa terbesar dalam sejarah modern Amerika Serikat.