Kabar24com, MEDAN - Investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei kini terkendala harga gas yang mahal.
Kepala Bagian Pengelolaan Informasi Sekretaris Dewan Nasional KEK Kementerian Koordinator Perekonomian Bambang Wijanarko mengungkapkan, saat ini sudah terkoneksi pipa gas dari Arun - Belawan - Sei Mangkei.
Dia mengungkapkan, gas belum dipasok karena PT Unilever Oleochemical Indonesia (UIO) meminta agar harga gas diturunkan dari saat ini US$13 per MMBTU.
"UOI berharap bisa kurang dari US$10 per MMBTU," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (9/6/2016).
Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi, sebelumnya, menuturkan sangat tak masuk akal industri di Sumut bisa bersaing dengan provinsi bahkan negara lain jika masih mengalami permasalahan energi, khususnya harga gas.
Erry menuturkan, saat ini harga gas untuk industri di Sumut termahal se-Indonesia yakni US$12,22 per MMBTU.Jika dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand, harga gas industri di sana berkisar US$6-7 per MMBTU. Sementara itu, di Jawa, harganya berkisar US$8-9 per MMBTU.
"Ini harus menjadi perhatian kalau mau bicara daya saing. Percuma saja pemerintah mendorong investasi seperti KEK dan KSN [kawasan strategis nasional] apabila kami masih bermasalah dengan energi. Harapan kami harganya satu digit," ujar Erry.