Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Tantangan MEA, Presiden: Korpri Harus Punya Paradigma Persaingan

Presiden Joko Widodo berharap Korpri dan seluruh aparatur sipil negara (ASN) mengubah pola pikir baru, yakni harus memiliki paradigma bahwa saat ini berada dalam dunia persaingan.
Presiden Joko Widodo/Antara-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo/Antara-Puspa Perwitasari

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap Korpri dan seluruh aparatur sipil negara (ASN) mengubah pola pikir baru, yakni harus memiliki paradigma bahwa saat ini berada dalam dunia persaingan.

"Saat ini sedang terjadi persaingan yang ketat antara ASN sendiri maupun persaingan ASN dengan dunia luar, seperti Masyarakat Ekonomi Asean," kata Ketua Umum Korpri Zudan Arif Fakrulloh usai bertemu dengan Presiden di Istana Merdeka, Kamis (9/6/2016).

Presiden didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi menerima Dewan Pengurus Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) periode 2015-2020, di antaranya Ketua Umum Zudan Arif, Ketua I Reydonnyzar Moenek, Deputi Perlindungan dan Bantuan Hukum Mualimin Abdi.

Zudan mengungkapkan dalam era kompetisi ini menuntut ASN harus memiliki unsur efisiensi dan unsur kompetisi.

"Presiden menekankan kembali seluruh ASN itu membangun motivasi internal, motivasi dirinya dibangkitkan untuk bekerja dengan baik, lebih disiplin bekerja, lebih keras mengeluarkan semua Energi yang dimiliki," katanya.

Zudan juga mengungkapkan Presiden akan memberikan pengarahan kepada seluruh ASN melalui pengurus Korpri di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi sesudah lebaran.

"Semua ketua Korpri daerah akan diundang mendapatkan penghargaan dari Presiden agar di dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan bisa dilakukan secara lebih cepat, lebih bagus, terutama untuk peningkatan kualitas pelayanan publik," katanya.

Terkait rasionalitas PNS, Zudan mengatakan meminta para PNS tidak perlu risau dan bekerja dengan baik, karena rencana pemerintah melakukan penataan ini adalah zero growth (pertumbuhan negatif), yakni jika yang pensiun sebanyak 500.000 maka perekrutan baru hanya 100.000 atau tidak lebih dari 50%.

"Jadi dalam kurun waktu lima atau empat tahun ke depan jumlah anggaran negara (untuk gaji PNS) akan berkurang secara besar dan efisiensi bisa dilakukan secara alamiah," kata Zudan.

Dalam kesempatan ini, Zudan juga mengungkapkan bahwa Presiden setuju bahwa Korpri sebagai satu-satunya lembaga yang menaungi PNS dan diajak ikut serta di dalam mendiskusikan, membahas, menyusun dan merumuskan kebijakan dalam rangka baik penataan, peningkatan kesejahteraan, manajemen PNS.

"Alhamdulillah Presiden, Men PAN sangat mendukung Korpri dan sudah seharusnya Korpri diajak dalam setiap merumuskan dan Menyusun kebijakan yang terkait," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper