Bisnis.com,JAKARTA - Otoritas Hong Kong memusnahkan 4.500 unggas di pasar grosir pada Selasa (7/6/2016), dua hari setelah adanya suspensi perdagangan unggas hidup yang positif terjangkit virus H7N9 dalam sebuah uji lab.
Staff dengan perlengkapan pelindung tubuh lengkap melakukan pemusnahan ayam, merpati, dan burung lainnya yang ada di grosir unggas dengan memasukkan unggas-unggas tersebut ke dalam sebuah wadah penuh karbondioksida.
Distributor ayam, Chan Shun-kuen mengatakan belum bisa memprediksi kerugian yang terjadi karena pemerintah belum mengumumkan kapan perdagangan bisa dimulai kembali. Namun, dia mendukung langkah tersebut.
“Keamanan harus didahulukan. Sekarang kami mulai dari awal dan memastikan semuanya bersih dan higienis. Saya mendukung keputusan pemerintah” katanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/6/2016).
Berdasarkan keterangan dari WHO kasus manusia pertama yang diketahui terjangkit H7N9 ditemukan di dataran China pada Maret 2013. Beberapa bulan kemudian, virus tersebut menyebar ke Hong Kong dan merenggut sedikitnya 3 korban tewas.