Bisnis.com, MANADO — Bank Indonesia menyiapkan uang kartal senilai Rp1,82 triliun pada Ramadan 2016 atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 14% di Sulawesi Utara dan Gorontalo guna menjamin kelancaran transaksi masyarakat.
Peter Jacobs, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, mengatakan pada 20 – 30 Juni Bank Indonesia beserta perbankan akan turun ke lapangan untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan uang pecahan kecil (UPK).
“Pertumbuhan kebutuhan uang kartal di Sulut tidak melangit karena struktur masyarakat yang mayoritas bukan muslim. Sementara, pertumbuhan permintaan juga disesuikan dengan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya dalam konferensi pers BI Jaga Ketersediaan Uang Jelang Lebaran Sulut Gorontalo, Senin (6/6/2016).
Tidak hanya, memastikan ketersediaan pasokan uang kartal, Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran juga memberikan sosialisasi mewaspadai uang palsu. Pasalnya, peredaran uang palsu di Manado hingga Mei terbilang meningkat drastis, dengan temuan 202 lembar, sementara sepanjang 2015 tercatat 192 lembar.
Model sosialisasi akan dilakukang dengan kegiatan ciri-ciri keaslian uang rupiah (Cikur) kepada kasir perbankan, retailer, dan petugas SPBU secara door to door setiap Sabtu selama Ramadan 1437 H.
Selain itu, kegiatan penempelan sticker himbauan untuk mewaspadai uang palsu di beberapa lokasi strategis toko dan swalayan juga menjadi salah satu uapaya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Dari jumlah uang kartal yang disiapkan, pecahan Rp100.000 disiapkan senilai Rp837 miliar, pecahan Rp50.000 disiapkan Rp856 miliar, Rp20.000 disiapkan Rp48 miliar, Rp10.000 disiapkan Rp35,5 miliar, Rp5.000 disiapkan Rp26,4 miliar, Rp2.000 disiapkan Rp16,3 miliar, Rp1.000 disiapkan Rp621 juta.
Untuk uang logam sendiri, koin Rp1.000 disiapkan Rp1,4 miliar, Rp500 disiapkan Rp258 juta, Rp200 disiapkan Rp209 juta serta pecahan Rp100 disiapkan Rp149 juta.
Peter menambahkan kebutuhan uang kartal disiapkan sesuai dengan laporan proyeksi kebutuhan perbankan. Menurutnya, fokus penyebaran uang kartal langsung ke masyarat, bukan kepada dunia usaha.
“Di Sulut kebutuhannya senilai Rp1,08 triliun, sementara untuk Gorontalo sebanyak Rp813 miliar,” tuturnya.
Deputi Direktur Kantor Pwk Bank Indonesia Sulawesi Utara A. Yusnang mengatakan jumlah uang kartal yang disiapkan sudah termasuk untuk memenuhi pencairan gaji ke-14 maupun tunjangan hari raya (THR).
“Makanya kami menghimbau, kalau ada yang ingin bertrasaksi dalam jumlah yang besar, untuk tidak menggunakan uang tunai, cashless saja,” katanya.