Bisnis.com, MAKASSAR - Tahapan pengumpulan data kegiatan sensus ekonomi di Sulawesi Selatan diestimasi rampung secara keseluruhan pada pekan kedua bulan ini.
Menurut Kepala BPS Sulsel Nursam Salam, posisi sensus ekonomi di daerah tersebut telah berada pada posisi 98% termasuk pula validasi data yang telah terhimpun.
Menurutnya, perampungan sensus ekonomi di Sulsel terkendala oleh sejumlah pelaku usaha yang cenderung sulit ditemui oleh petugas sensus terkhusus untuk pengimpunan data yang dibutuhkan.
"Sebagian besar pelaku usaha menengah ke atas yang sulit ditemui petugas lapangan karena segmen ini cukup mobile dalam kegiatan bisnisnya," paparnya, Jumat (3/6/2016) pagi.
Secara umum, lanjut Nursam, tingkat partisipasi pelaku usaha di Sulsel cukup baik dan relatif kooperatif dalam memberikan data kepada petugas sensus.
Menurutnya, gambaran awal SE di Sulsel banyak menyasar pelaku usaha yang bergerak pada sektor perdagangan, konstruksi, jasa, perhotelan dan restoran serta beberapa sektor lainnya.
Sekedar diketahui, kegiatan sensus ekonomi yang sebelumnya dijadwalkan selesai pada 31 Mei, diperpanjang hingga 15 Juni mendatang.
"Sebenarnya ada pula pelaku usaha yang khawatir jika sensus ini berhubungan dengan pajak, padahal ini tidak berhubungan dengan pajak. Hasilnya juga dipublikasikan secara umum, tidak sampai merinci perusahaan tertentu" katanya.
Adapun publikasi hasil sensus ekonomi secara keseluruhan akan diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2016 mendatang.
Di sisi lain, BPS Sulsel akan menggunakan pendekatan pendekatan persuasif kepada perusahaan yang belum terdata di Sulsel untuk mengoptimalkan perpanjangan hingga 15 Juni mendatang.
"Untuk tingkat kabupaten/kota sudah rampung. Sebagian besar pelaku usaha yang belum bisa didata oleh petugas itu ada di Makassar."