Kabar24.com, JAKARTA - Sedikitnya 65 migran tewas akibat kapal pecah di Laut Mediterania dalam sepekan terakhir. Sementara, 100 orang lainnya masih hilang.
Dikhawatirkan jumlah korban tewas akibat kecelakaan kapal secara keseluruhan dalam sepekan bisa mencapai 700 orang.
Sebagian besar korban tewas disebabkan kondisi kapal yang menyedihkan seperti kelebihan kapasitas dan rendahnya tingkat keamanan kapal itu sendiri atas bencana di laut seperti kondisi kapal yang retak.
“Sekitar 100 orang masih hilang hingga kemarin setelah sebuah kapal kandas," ujar Federico Fossi, juru bicara Badan Pengungsi PBB sebagaimana dikutip CNN, Senin (30/6/2016). Sebanyak lima orang tewas dalam kecelakaan itu dan lebih dari 560 orang selamat.
Kamis sebelumnya sebuah kapal migran lainnya karam. Dari 670 penumpang, sebanyak 15 orang di antaranya tewas dan sekitar 104 orang selamat. Sekitar 550 orang dilaporkan masih hilang.
Sedangkan pada Jumat lalu, satu lagi kapal pengangkut migran dipenuhi air laut beberapa saat setelah bertolak. Meski belum jelas berapa jumlah penumpangnya, akan tetapi sedikitnya 45 orang dilaporkan tewas.
Fossi mengatakan sebagian besar migran itu berasal dari Somalia, Eritrea dan Sudan.
Sedikitnya 1.475 migran tewas setahun terakhir, menurut laporan International Organization for Migration. Akan tetapi angka itu bisa bertambah jika sekitar 650 orang yang dilaporkan hilang akhirnya ditemukan tewas.