Bisnis.com, BEIJING— Kantor Berita China menyerukan membaiknya hubungan antara Amerika dan Vietnam sebaiknya tidak membawa risiko bagi perdamaian dan stabilitas di Asia.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama memulai kunjungannya ke Vietnam. Vietnam berharap Amerika akan segera mencabut embargo senjata yang dijatuhkan atas negara tersebut.
Kunjungan Obama ke Vietnam yang akan berlangsung selama 3 hari menunjukkan pentingnya pengembangan hubungan dengan Vietnam bagi Obama sebagai bagian dari strategi ‘penyeimbangan Asia’ yang dilancarkannya guna menyaingi kekuatan China yang semakin bertumbuh di wilayah tersebut.
Pencabutan embargo senjata atas Vietnam akan menyulut kemarahan China. China tidak menyukai usaha Amerika dalam membentuk ikatan militer yang kuat dengan negara-negara tetangga negeri matahari terbit teresebut di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
“Kami menyambut baik akan membaiknya hubungan Vietnam dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat. Namun, Amerika sebaiknya tidak menjadikan hal ini sebaga alat untuk mengancam bahkan merusak kepentingan strategis negara ketiga,” ujar kantor berita resmi China, Xinhua seperti dikutip Reuters, Senin (23/5/2016).
Sebelumnya Vietnam mengatakan akan menyambut baik pencabutan embargo senjata oleh Amerika. Sementara itu, para pejabat Amerika sedang merampungkan pengambilan keputusan atas isu tersebut.
Keterlibatan Amerika Serikat dengan Vietnam meningkat tajam sejak 2014. Para ahli melihat hal ini sebagai langkah Amerika Serikat untuk mengambil alih, paska memburuknya hubungan Vietnam dengan China setelah menyeruaknya sengketa wilayah di Laut China Selatan.
Vietnam meningkatkan pertahanan militernya seiring dengan usaha China untuk mengintensifkan bentengnya di pulau-pulau di Laut China Selatan.
Xinhua mengingatkan Vietnam harus berhati-hati dalam membangun hubungan dengan Amerika Serikat yang memiliki agenda ‘lain’ dibalik peningkatan hubungan kedua negara.