Kabar24.com, NUSA DUA - Salah satu anggota tim sukses Calon Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menuturkan akan menolak skenario aklamasi beserta sistem pemilihan terbuka.
Menurutnya, gerakan tersebut jelas memiliki potensi adanya deaadlock dalam proses pemilihan ketua umum baru Partai Golkar.
“Kami melihat ada gerakan untuk mengarahkan atau menciptakan skenario aklamasi seperti yang pernah dilakukan pada munas Golkar yang lalu di Bali. Jelas ini akan menimbulkan potensi perpecahan kembali," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu, saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu malam (14/5/2016).
"Karena hasil komunikasi kami dengan caketum lain selain Novanto, kita sepakat bahwa munas kali ini harus dengan jalan demokrasi yang baik yaitu dengan pemilihan tertutup dengan asas luber,” tukasnya.
Selain itu, tim sukses Ade Komaruddin itu mengatakan adanya skenario baru dalam tahap pencalonan yakni usulan untuk sistem voting blok dimana DPD II akan diawakili oleh DPD I
“Ini juga harus dilawan dan tidak boleh terjadi. Tadi dalam pembahasan pramunas ini sempat mengemuka dan ini ditunda, karena pramunas tidak bisa mengambil keputusan. Saya kira ini upaya sistematis agar draf SC sebaiknya diperjuangkan untuk digolkan, khususnya tahapan pemilihan tertutup sehingga pemilik suara akan menggunakan haknya tanpa rasa intimidasi,” tegasnya.
Bamsoet mengatakan dirinya akan berkoalisi dengan 6 caketum lainnya untuk menolak adanya sistem pemilihan terbuka.