Bisnis.com, JAKARTA--Dinas Rahasia AS melancarkan penyelidikan setelah mantan kepala pelayan Donald Trump menyerukan pembunuhan atas Presiden Barack Obama dan menyebut Gedung Putih sebagai Masjid Putih.
Di akun Facebooknya, Anthony Senecal menulis bahwa Obama 'seharusnya diambil oleh militer dan ditembak sebagai agen musuh saat masa jabatan pertamanya.'
Senecal bekerja untuk bakal calon presiden Partai Republik Donald Trump selama hampir 30 tahun. Akan tetapi, tim kampanye Trump cepat mengambil jarak dari pernyataan Senecal tersebut.
"Dia tidak lagi dipekerjakan oleh Trump sejak Juni 2009," kata juru bicara kampanye Trump, Hope Hicks dalam sebuah pernyataannya sebagimana dikutip BBC.co.uk, Jumat (13/5/2016).
"Kami sangat mengutuk komentar mengerikan dari Mr. Senecal itu," menurut pernyataan itu.
Kemarin, Senecal, 84, mengatakan kepada CNN bahwa Obama harus 'digantung' di pekarangan Gedung Putih. Dia juga menyebut Gedung Putih sebagai 'Masjid Putih.'
New York Times menulis profil Senecal Maret lalu, dan menyebut bahwa meskipun sudah pensiun pada tahun 2009, Senecal tinggal di Nar-aLago milik Trump di Florida sebagai 'semacam sejarawan tidak resmi.'
BACA JUGA: Liberalisasi Digital: Berkah atau Bencana?