Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanggapi Sandera Abu Sayyaf, PBNU Klaim Selalu Dukung Pemerintah

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengaku selalu berada di pihak pemerintah untuk mendukung upaya negosiasi pembebasan sandera warga negara Indonesia oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Keluarga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf/Antara-Adwit B Pramono
Keluarga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf/Antara-Adwit B Pramono

Kabar24.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengaku selalu berada di pihak pemerintah untuk mendukung upaya negosiasi pembebasan sandera warga negara Indonesia oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan pihaknya sangat tak sependapat dengan tindak kekerasan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf dengan mengatasnamakan Islam.

“[Negosiasi] itu urusan pemerintah, yang jelas NU selalu berada di pihak pemerintah untuk mewujudkan Islam yang ramah dan berbudaya, apalagi umat Islam mencapai 88% penduduk,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (27/4/2016).

Dukungan kepada pemerintah, sambungnya, juga ditunjukkan PBNU melalui kerja sama dengan Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) yang terus dilakukan hingga saat ini. 

Menurut pemberitaan sebelumnya, penduduk Kota Calgary, Kanada, bernama John Ridsdel dibunuh pada Selasa (26/4/2016), setelah beberapa bulan disandera Abu Sayyaf.

Ridsdel adalah salah seorang dari empat warga negara Kanada yang disandera Abu Sayyaf. Kelompok itu memberi tenggat waktu sampai Senin (25/4) pagi kepada Kanada untuk membayar uang tebusan para sandera.

Sementara itu, TNI mengerahkan dua kapal perang ke perbatasan Filipina menanggapi aksi penyanderaan terhadap warga negara Indonesia yang diduga kembali dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf. Sampai saat ini jumlah WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf berjumlah 14 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper