Bisnis.com, JAKARTA - Daerah harus mulai menerapkan konsep kota pintar atau smart city agar mampu menghadapi tantangan dari berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri, mengatakan, penerapan smart city terbukti dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, smart city meningkatkan pelayanan publik melalui pemberdayaan, dan peran serta masyarakat.
“Saya sangat mendorong agar pemerintah daerah yang memiliki masalah perkotaan menggunakan konsep smart city,” katanya di Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Tjahjo menuturkan, ada enam konsep smart city, yakni dengan pendekatan ekonomi, mobilitas, lingkungan, pemerintahan, kehidupan, dan manusia.
Jakarta saat ini menjadi salah satu daerah yang menerapkan smart city dengan menggunakan kamera dan sensor di setiap sudut kota.
Menurutnya, penerapan aplikasi yang interaktif juga akan mendukung penerapan smart city di daerah, karena masyarakat dapat berhubungan langsung dengan pelaksana pemerintahan.
Bandung, lanjut Tjahjo, telah menerapkan smart city berbasis internet di taman-taman kota, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengunjunginya.
“Tahun lalu Surabaya juga meningkatkan ruang terbuka hijaunya menjadi 40%, sedangkan amanat undang-undang hanya 20%,” ujar Tjahjo.
Smart city merupakan konsep pembangunan kota yang dikembangkan Jepang, dengan memanfaatkan teknologi. Untuk mengembangkan konsep smart city yang ideal, negara tersebut membutuhkan waktu hingga 20 tahun.