Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerakan Protes Up All Night di Paris Berubah Rusuh

Aksi gerakan pemuda Prancis Nuit Debout, atau Up All Night, selama tiga pekan di Paris, berubah jadi kerusuhan pada akhir pekan.
Gerakan protes Nuit Debout atau Up All Night di Paris/Reuters-Jacky Naegelen
Gerakan protes Nuit Debout atau Up All Night di Paris/Reuters-Jacky Naegelen

Kabar2.com, PARIS - Aksi gerakan pemuda Prancis "Nuit Debout", atau "Up All Night", selama tiga pekan di Paris, berubah jadi kerusuhan pada akhir pekan, setelah terjadi percekcokan antara pemrotes dan polisi anti-huru-hara.

Ketegangan meningkat selama aksi duduk pada malam hari, Jumat (22/4/2016), setelah polisi bentrok dengan ratusan demonstran muda di Vast Square La Place de La Republique yang melemparkan benda dan merusak lima kendaraan polisi sementara satu musnah-terbakar, lapor Xinhua/OANA.

Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan pengunjuk rasa di Bundaran Republic, tempat mereka berkumpul untuk memprotes pembaruan Pemerintah Prancis atas ketentuan ketenaga-kerjaan.

Sebanyak 12 orang ditahan dan mereka "akan diharuskan menjalani pemeriksaan hukum yang layak", kata Pemerintah Prefektur Paris.

Di dalam satu pernyataan, Pemerintah Prefektur itu menyatakan bahwa ada "tindak kekerasan baru dan meningkat selama Up All Night ... meskipun sejumlah peringatan dikeluarkan kepada penyelenggara dan peserta prots".

Tak ada laporan mengenai korban jiwa, kata komunike dari Prefektur Paris, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Aksi kerusuhan di sisi protes pemuda pada malam hari menjadi peristiwa umum di Ibu Prancis tersebut --tempat, menurut laporan lokal, demonstran mengincar tempat umum, mobil dan petugas polisi.

Pekan sebelumnya, 300 pemrotes menghancurkan bagian depan banyak toko dan kendaraan di Ibu Kota Prancis itu. Sebanyak 35 orang telah ditahan sejak dimulainya gerakan tersebut pada 31 Maret.

Ketika berbicara kepada Radio France Info dalam satu wawancara baru-baru ini, pemimpin Partai Sosialis --yang memerintah-- Jean-Christophe Cambadelis memperingatkan mengenai resiko dari kerusuhan yang meningkat dalam gerakan malam hari para pemuda yang bergadang.

"Kami dapat membahas atau mengadakan dialog, tapi jika itu berubah jadi kerusuhan, kami tak bisa mentolerirnya," katanya.

Sejak akhir Maret, ratusan pemuda telah menduduki Bundaran Republic setiap malam untuk melakukan aksi duduk spontan pada malam hari guna menyampaikan keberatan mereka atas pembaruan ketenaga-kerjaan pemerintah, yang mereka pandang mengancam hak para pekerja.

Namun protes itu telah meluas ke kota besar lain Prancis dengan alasan yang bertambah luas hingga mencakup hak migran dan anti-globalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper