Salah satu ahli kedirgantaraan terkemuka China dan konsultan untuk program ini Ye Peijian menekankan misi ini berbeda dengan misi Mars yang dilakukan India. India, katanya, hanya membuat orbit ekuatorial, sedangkan penyelidikan China akan meluas kepada orbit elips besar yang memungkinkan untuk pengamatan yang lebih baik dari permukaan planet.
"Perangkat yang dikirimkan akan mendaratkan rover pada permukaan, yang akan 'berjalan' di Mars," katanya seperti yang dikutip Bisnis dari Xinhua, Sabtu (23/4/2016)
Ye melanjutkan eksplorasi Mars memiliki arti penting untuk memahami evolusi alam semesta, struktur materi, dan asal-usul kehidupan. Selain itu, dia menambahkan bahwa dalam hal prospek beremigrasi umat manusia di masa depan, Mars adalah yang paling layak untuk dieksplorasi di Tata surya. "Eksplorasi ini dapat membantu kami memperoleh wawasan segar dan lebih dalam mengenai Mars," kata Ye.
Sejauh ini tercatat ada lebih dari 40 misi ke Mars sejak tahun 1960 dan dalam 10 tahun pertama abad ke-21, lebih banyak misi lagi diluncurkan ke Mars daripada ke Bulan. Uni Soviet, Amerika Serikat, Eropa dan India telah menyelesaikan misi suksesnya ke Mars.
"China memang telah tertinggal dalam eksplorasi Mars, tapi kemampuan kami untuk melakukan eksplorasi ruang angkasa telah diperkuat melalui program bulan," ujar Ye.
Dia meyakini pesawat ruang angkasa China mampu mencapai Mars ketika Partai Komunis China merayakan ulang tahun ke-100 pada 2021
Adapun pesawat ruang angkasa, yang akan diluncurkan adalah generasi baru Long March-5 heavylift roket yang sedang dikembangkan oleh akademi teknologi ruang angkasa China (CAST).
Wang Zhongyang, juru bicara CAST, mengatakan dengan program Mars ini China akan mempelajari iklim Mars ', komposisi permukaan, ionosfer, distribusi air es, struktur internal, topografi, dan bidang fisik.
Sementara itu Direktur Administrasi Angkasa Nasional China Xu Dazhe mengungkapkan untuk mengorbit di planet merah, mendarat dan menempatkan rover dalam satu misi merupakan hal yang cukup sulit dicapai. Akan tetapi menurut Xu pemerintah pusat telah menyetujui misi ini pada Januari.
"Hanya dengan menyelesaikan penyelidikan misi Mars ini, China bisa mengatakan kami telah memulai eksplorasi luar angkasa dalam arti sebenarnya," ucapnya.