Kabar24.com, HONG KONG - Editor senior surat kabar terkemuka di Hong Kong, Ming Pao, dipecat setelah berita tentang skandal Panama Papers dimuat di halaman depan koran itu.
Keung Kwok-yuen, editor di harian berbahasa Cina itu, memuat berita tentang sejumlah perusahaan offshore milik taipan, selebritas, dan politisi kota Hong Kong yang terdapat di dokumen Panama Papers.
Seperti dikutip dari Guardian, pemecatan Keung Kwok-yuen menuai protes para jurnalis dan memunculkan kepedulian baru di kalangan jurnalis mengenai kemerdekaan pers di wilayah semi-otonomi Cina itu.
Para staf harian itu menunjukkan perasaan kecewa yang sangat dan marah atas pemecatan editor nomor 2 di media itu Rabu, (20/4/2016). Mereka mempertanyakan alasan pemecatan itu sesungguhnya.
"Jika jurnalis semoderat dan seprofesional seperti Keung tidak dapat ditolerir, apa yang dikatakan mengenai kemerdekaan pers Hong Kong? Kami sungguh-sungguh terganggu dan khawatir," ujar pernyataan para jurnalis yang memprotes pemecatan Keung seperti dikutip, Kamis (21/4).
Sebelumnya, pemimpin redaksi Ming Pao Kevin Lau dipecat. Pemecatan yang terjadi pada Januari 2014 terjadi karena kekhawatiran pemilik media atas liputan-liputan agresif harian itu mengenai hak asasi manusia dan korupsi di Cina.
Sebulan setelah dipecat, Kevin Lau diserang pakai golok pada siang hari. Dua pelaku penyerangan dijatuhi hukuman 19 tahun penjara. Keduanya mengaku menerima bayaran dari seseorang untuk menyerang Kevin Lau. Namun keduanya menolak mengungkap identitas orang yang meminta mereka membunuh editor itu.
Beritakan Panama Papers jadi Halaman Depan, Editor Koran di Hong Kong Ini Dipecat
Editor senior surat kabar terkemuka di Hong Kong, Ming Pao, dipecat setelah berita tentang skandal Panama Papers dimuat di halaman depan koran itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
34 menit yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
12 jam yang lalu