Kabar24.com, MEDAN--Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Karimun (BP Karimun) tengah mengincar calon investor dari dua negara yakni Tiongkok dan Jerman.
Adapun, calon investor yang menjadi incaran adalah perusahaan produsen pendukung industri seperti mesin dan komponennya.
Kepala BPKP Karimun Cendra menuturkan, pada tahun ini pihaknya tidak menetapkan target jumlah investor yang muluk.
"Kalau bisa mendapatkan dua investor baru saja sepanjang tahun ini sudah bagus sekali. Pada tahun ini investor lama juga ada yang akan berinvestasi untuk ekspansi. Kami sudah sejak tahun lalu mendekati calon investor dari Hamburg, Jerman karena kebanyakan kan produsen komponen dan mesin. Kami butuh industri pendukung seperti baja, baut, dan lainnya," kata Cendra seusai pembukaan pameran industri kelapa sawit Inpalme 2016, Rabu (20/4).
Dia menjelaskan, selain kedua sektor tersebut, BPKP Karimun sangat cocok untuk berbagai sektor investasi lain seperti galangan kapal, jasa dan pariwisata, keuangan, minyak dan gas, serta properti.
Beberapa investor asing yang sudah menanamkan modalnya di kawasan ini di antaranya PT Saipem Indonesia Karimun Yard asal Italia, PT Karimun Sembawang Shipyard asal Singapura, dan PT Oiltangking Karimun asal Jerman.
"Saat ini sedang berkembang industri galangan kapal di kawasan kami. Kalau ada perusahaan penyedia komponen mesin, bukan tidak mungkin calon investor lain bisa tertarik datang kan," tambah Cendra,
Adapun, Cendra menjamin prosedur penanaman modal di kawasan ini mudah dan cepat. Pihaknya bahkan akan mendampingi penuh para calon investor dalam mengajukan permohonan perizinan. Dia juga mengklaim Pemkab Karimun mendukung penuh proses tersebut.
Berdasarkan data BP Karimun, total investor sejak 2008 hingga akhir tahun lalu terus tumbuh. Hingga akhir tahun lalu BP Karimun mencatat total 155 investor dari berbagai sektor. Nilai investasi pada tahun lalu yakni PMA Rp14,77 triliun dan PMDN Rp7,82 triliun.
Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Karimun memiliki total luas lahan 9.500 hektare. Adapun, yang saat ini sudah digunakan 4.000 hektare.
Lebih lanjut, Cendra merinci, saat ini beberapa perusahaan yang siap merealisasikan tambahan investasi salah satunya Oiltanking Karimun. Cendra menyebutkan, perusahaan akan mulai mengoperasikan terminal penyimpanan minyak berkapasitas 760.000 m3 pada Juli 2016. Hingga saat ini di BPKP Karimun terdapat lebih dari 170 investor.
"Ada juga rencana pembangunan terminal tangki minyak 1,3 juta ton oleh PT Maraton. Investasinya sekitar US$400 juta. Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah bisa groundbreaking. Mungkin 2 tahun ke depan sudah selesai. Sampai saat ini, realisasi investasi terbesar masih dari Siapem Indonesia Karimun Yard US$700 juta untuk pembuatan alat pengeboran minyak lepas pantai," pungkas Cendra.
Kendati demikian, pembangunan tangki minyak tersebut masih menunggu izin dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk izin pinjam pakai kawasan hutan.
BP Karimun Bidik Investor Tiongkok & Jerman
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Karimun (BP Karimun) tengah mengincar calon investor dari dua negara yakni Tiongkok dan Jerman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
59 menit yang lalu