Kabar24.com, BANGKOK— Majelis Nasional Laos pada Rabu (20/4/2016) menunjuk Pemimpin Partai Komunis Bounnhang Vorachit sebagai presiden, sementara menteri Luar Negeri Thongloun Sisoulith ditunjuk sebagai Perdana Menteri.
Banyak analis melihat pemilihan ini sebagai kelanjutan dari status quo Laos yang telah diperintah oleh partai komunis sejak akhir perang Vietnam.
“Majelis Nasional telah menyetujui penunjukan Bounnhang Vorachit sebagai presiden dengan perolehan pemungutan suara sebesar dua per tiga,” kata ketua Majelis Nasional Pany Yathotou seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/4/2016).
Ke 149 anggota majelis menyelesaikan proses nominasi dan pemungutan suara untuk kedua kandidat dalam waktu sekitar satu jam.
Dalam pidatonya, Bounnhang mengatakan dia akan berusaha untuk kebijakan politik, kesatuan, persahabatan, dan kerja sama internasional yang damai.
Salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang paling cepat di Asia Timur, Laos yang dikelilingi daratan, tumbuh dengan dengan rata-rata 7% dalam satu dekade terakhir.
Bank Dunia menyebutkan 1/3 dari pertumbuhan tersebut didukung oleh kontribusi sumber daya alam.
Pemasukan dan akses elektrifikasi, telekomunikasi, serta kesehatan di negara dengan penduduk berjumlah 6.7 juta tersebut telah meningkat.