Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEMPA EKUADOR: Kerugian Ditaksir Capai Dua Miliar Dolar AS

Para petugas penyelamat di Ekuador sepertinya kehilangan harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat akibat gempa yang melanda negeri tersebut.
Presiden Ekuador Rafael Correa berjalan di antara puing usai gempa./Reuters-Henry Romero
Presiden Ekuador Rafael Correa berjalan di antara puing usai gempa./Reuters-Henry Romero

Bisnis.com, PEDERNALES, Ekuador— Para petugas penyelamat di Ekuador sepertinya kehilangan harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat akibat gempa yang melanda negeri tersebut.

Jumlah korban meninggal semakin bertambah mendekati angka 500 orang. Kejadian ini memperburuk keadaan ekonomi negara yang sebelumnya memang sudah rapuh.

Berharap akan adanya keajaiban, para anggota keluarga yang bingung memohon kepada tim penyelamat untuk mencari keluarga mereka yang hilang. Selain berusaha dengan tangan  kosong, para petugas mengerahkan seluruh tenaga seperti ekskavator termasuk bantuan hewan seperti anjing guna mencari para korban di antara puing-puing bangunan yang runtuh.

Jumlah korban meninggal hingga Selasa sore mencapai 480 orang. Namun, diprediksi angka ini akan  terus bertambah.

Berdasarkan perhitungan terakhir pemerintah setempat, gempa berkekuatan 7.8 skala Richter yang melanda negara tersebut pada Sabtu (16/4/2016) melukai lebih dari 4.000 orang. Sementara itu, sekitar 107 orang dilaporkan hilang.

Presiden Ekuador Rafael Correa mengatakan selain menimbulkan korban jiwa gempa tersebut juga menimbulkan kerugian sekitar US$2 miliar hingga US$3 miliar, dan bisa melemahkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut sekitar 2% hingga 3%.

 “Kita tidak boleh menipu diri sendiri. Ini akan  menjadi perjuangan panjang. Rekonstruksi bertahun-tahun, investasi jutaan dolar,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/4/2016).

Dia mengatakan untuk jangka pendek pihaknya akan membutuhkan puluhan juta dolar. Pertumbuhan ekonomi Ekuador sebelumnya diprediksi akan mendekati angka 0% tahun ini karena merosotnya penghasilan dari minyak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper