Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinas Kesehatan Riau Temukan 42 Kasus Gizi Buruk

Dinas Kesehatan Provinsi Riau menemukan 42 kasus gizi buruk di daerahnya, yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota setempat. Dari total temuan itu, 40 pasien sudah sehat dan dua pasien meninggal karena adanya penyakit penyerta.
Seorang petugas kesehatan memberikan imunisasi kepada balita/Ilustrasi-Antara
Seorang petugas kesehatan memberikan imunisasi kepada balita/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, PEKANBARU – Dinas Kesehatan Provinsi Riau menemukan 42 kasus gizi buruk di daerahnya, yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota setempat. Dari total temuan itu, 40 pasien sudah sehat dan dua pasien meninggal karena adanya penyakit penyerta.

Kepala Seksi Gizi Masyarakat Erison dalam keterangan persnya mengatakan jumlah pasien itu terdiri dari 24 laki-laki dan 18 perempuan, dengan rincian 41 kasus marasmus dan 1 kwashiorkor.

“Total pasien gizi buruk ini tersebar di kabupaten kota di Riau yaitu Indragiri Hilir 19 kasus, Pelalawan 5 kasus, Rokan Hilir 10 kasus, Kuantan Singingi 1 kasus, Pekanbaru 5 kasus, dan Kepulauan Meranti 2 kasus,” katanya Senin (18/4/2016).

Semua kasus gizi buruk yang didata Diskes Riau ini kata Erison, dipantau secara berjenjang mulai dari tingkat posyandu, puskesmas, dinas kesehatan kabupaten dan kota, hingga dinas kesehatan tingkat provinsi.

Di tingkat provinsi, Diskes menyiapkan program pemulihan lewat penyediaan pemberian makanan tambahan (PMT), dan juga makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sebagai buffer stock (cadangan barang). Bila dinkes kabupaten kota kekurangan barang, akan suplai langsung oleh diskes provinsi lewat proses koordinasi secara berkelanjutan.

Saat ini jumlah cadangan barang untuk PMT pemulihan gizi anak yang tersedia di Diskes Riau berada dalam kondisi mencukupi, bagi kebutuhan hingga tiga bulan mendatang per kasus gizi buruk.

Untuk penanganan gizi buruk secara cepat, diskes kabupaten dan kota wajib melaporkan temuan kasus gizi buruk kepada pihaknya, sembari memantau laporan dari berbagai pihak seperti masyarakat, media massa, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

“Kami berharap diskes kabupaten dan kota bisa segera memberikan laporan kepada kami saat menemukan kasus gizi buruk, agar dapat ditangani segera dan semaksimal mungkin,” katanya.

Sebagai langkah preventif, pihaknya mendorong lintas sektoral dan lintas program, agar meningkatkan ketersediaan pangan secara kualitas dan kuantitas. Selain itu perlu juga meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya.

Lalu kepada masyarakat, Diskes Riau ingin agar masyarakat peduli memantau status gizi dan memeriksakan kesehatan dan kecukupan gizi anaknya ke posyandu, puskesmas, maupun rumah sakit terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper