Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Risyapudin mengatakan, perlu ada pembatasan kendaraan roda dua dari Bundaran Hotel Indonesia, Merdeka Barat, Thamrin, yang akan diperpanjang sampai Bundaran Senayan.
"Sehingga dapat menggugah masyarakat agar menggunakan transportasi umum," kata Risyapudin di kantor Transjakarta, Jakarta Timur, Senin (18/4/2016).
Dia mendukung semua pelaksanaan uji coba penghapusan three in one. Namun, menurut dia, dari hasil evaluasi perlu ada yang disinergikan.
"Terutama moda transportasi umum. Apabila hal ini tidak disikapi dengan optimal, hal ini akan tetap menjadi permasalahan utama," kata Risyapudin.
Dikatakan, panjang jalan di Jakarta dengan jumlah volume kendaraan sudah tidak seimbang. Sehingga, dia mengharapkan ada peningkatan moda transportasi umum yang aman dan nyaman, seperti penambahan armada bus Transjakarta yang dilakukan hari ini oleh PT Transjakarta.
Ada 600 unit bus single dan 51 unit bus gandeng yang baru diluncurkan, tapi dioperasikan secara bertahap.
Menurut Risyapudin, selain penambahan armada bus, juga perlu ada sterilisasi di setiap lokasi Transjakarta agar terjamin kelancaran dan ketepatan waktu yang sudah dipastikan bagi masyarakat penggunanya.
"Perlu ada upaya, pertama mempersiapkan traffic zone sepanjang jalur Transjakarta. Separator dibangun di koridor I," katanya.
Dari hasil uji coba penghapusan three in one, ada peningkatan volume kendaraan sebesar 26 persen. Itu pun, banyak kendaraan yang ditumpangi maksimal dua orang. Dikhawatirkan angka tersebut akan semakin bertambah.
"Takutnya menginjak 30 persen. Ini takutnya bukan memecahkan masalah," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah membenarkan bila ada peningkatan volume kendaraan di jalur three in one dan menimbulkan kemacetan.
"Tingkat kemacetan parah berada di Semanggi, Sudirman, dan Bundaran Senayan," ucapnya.
Menurut dia, uji coba penghapusan three in one perlu diperpanjang supaya masyarakat memiliki cukup waktu untuk mencari jalan alternatif. Sebab, jalan kolektor atau penghubung sewaktu three in one berlaku, kini mulai ditinggalkan dan terjadi kekosongan.
"Sejalan dengan hal tersebut, kami juga akan siapkan penambahan moda transportasi massal. Dari berbagai macam arah udah kami perbaiki semua," kata Andri.