Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENLU RI: Saya Tahu Posisi ABK yang Disandera Abu Sayyaf

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah mengetahui posisi dan kondisi sepuluh Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang menjadi sandera kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi/Antara-Yudhi Mahatma
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi/Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah mengetahui posisi dan kondisi sepuluh Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang menjadi sandera kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina.

"Informasi mengenai pergerakan posisi dan kondisi para sandera dari waktu ke waktu telah kita peroleh," kata Menlu RI dalam pernyataan pers di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis (31/3/2016).

Namun, Menlu Retno tidak menjelaskan lebih lanjut terkait posisi dan kondisi para WNI yang menjadi sandera.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno juga menyampaikan bahwa dirinya terus berkomunikasi dengan Menlu Filipina secara intensif dalam upaya penyelamatan sepuluh ABK WNI tersebut.

"Komunikasi terakhir yang saya lakukan hari ini pukul 08.13 WIB," kata dia.

Menlu Retno sebagai koordinator kementerian dan lembaga terkait yang ditunjuk Presiden RI untuk menyelamatkan sepuluh WNI sandera tersebut juga menegaskan bahwa semua koleganya juga terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan rekan imbangan mereka di Filipina.

"Secara pararel tentu saja kolega saya juga melakukan komunikasi dengan para 'counterpart'-nya," kata dia.

Menlu juga menggarisbawahi pentingknya dukungan pemerintah Filipina dalam upaya pembebasan kesepuluh WNI tersebut.

"Indonesia menghargai kerja sama dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah Filipina sejauh ini," kata dia.

Kemlu menerima informasi tersebut pada Senin (28/3) bahwa pembajakan terhadap Kapal Tunda Brahma 12 dan Kapal Tongkang Anand 12 yang berbendera Indonesia terjadi saat dalam perjalanan dari Sungai Puting Kalimantan Selatan menuju Batangas, Filipina Selatan.

Tidak diketahui persis kapan kapal dibajak karena pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada tanggal 26 Maret 2016, saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok Abu Sayyaf.

Saat ini, Kapal Brahma 12 sudah dilepaskan dan sudah di tangan otoritas Filipina, sementara Kapal Anand 12 dan sepuluh awak kapal WNI masih berada di tangan pembajak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper