Bisnis.com, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengusulkan agar materi yang akan dibahas dalam konferensi internasional Preparatory Committee (PrepCom) III UN Habitat di Surabaya juga dapat mencakup unsur ketahanan pangan.
Menurut Risma, tema ketahanan pangan sudah menjadi isu sentral pada beberapa seminar tingkat internasional. Dia mengatakan, suatu kota tidak dapat bertahan sendiri sehingga untuk pemenuhan kebutuhan pangan, kota harus terintegrasi satu sama lain.
“Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di kota dibanding di desa. Jadi kota yang modern harus berorientasi pada faktor ketahanan pangan bagi warganya,” katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Kamis (24/3/2016).
Dia menambahkan, selain soal pangan, faktor kearifan lokal sebagai salah satu pokok bahasan dalam PrepCom III UN Habitat juga dianggap penting. Hal ini merujuk pada kekuatan Surabaya yang mampu memaksimalkan faktor pemberdayaan masyarakat seperti jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) menurun meski jumlah penduduk meningkat.
“Kuncinya adalah tingkat partisipasi masyarakat, baik melalui kader lingkungan maupun kesadaran mengolah sampah di tingkat kampung, sehingga sampah yang ke TPA berkurang,” imbuhnya.
Sebagai informasi, PrepCom III UN Habitat yang bakal berlangsung pada 25-27 Juli 2016 tersebut bakal digelar di Surabaya. Kegiatan internasional tersebut akan dihadiri para pejabat selevel menteri atau kepala negara dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Rencananya, PrepCom III UN Habitat akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Dalam event tersebut, para delegasi akan mematangkan isu strategis yang akan dibahas pada konferensi UN Habitat III di Quito, Ekuador pada pertengahan Oktober 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
