Kabar24.com, JAKARTA- Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI meningkatkan kurikulum Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) dari Diploma 4 (D-4) menjadi Strata 1 (S-1).
"Kami akan kembangkan lulusan STPN secara kurikulum dan kelembagaannya," kata Menteri ATR/Kepala BPN RI Ferry Mursyidan Baldan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu. Ferry menyampaikan rencana pengembangan kurikulum dan kelembagaan STPN saat menghadiri Dies Natalis XXIII STPN Yogyakarta.
Saat ini, STPN memiliki dua program studi, yakni D-1 Bidang Pengukuran dan Pemetaan serta D-4 Bidang Pertanahan. Ferry menuturkan bahwa lulusan STPN harus siap melayani masyarakat dengan turun langsung ke lapangan.
Guna melancarkan tugas para jebolan STPN, selain mendapatkan kemampuan secara kurikulum mahasiwa juga akan diberikan cara berkomunikasi yang baik sebagai juru ukur. Salah satu kurikulum yang akan dikembangkan, yakni pola komunikasi, mediasi, dan pelayanan istimewa agar masyarakat mendapatkan manfaat yang optimal dari juru ukur. Diungkatkan Ferry, kemampuan komunikasi harus melekat pada juru ukur guna menunjang jenjang karier pada masa mendatang.
"Mungkin nanti saat mereka (juru ukur) bisa menjadi kepala kantor akan menyangkut soal kebijakan," tutur mantan aktivis itu. Ferry juga menyebutkan juru ukur yang mampu menjabat kepala kantor akan membutuhkan cara komunikasi untuk menangani pengaduan atau pelayanan sengketa melalui mediasi. Politikus Partai NasDem itu menambahkan bahwa lulusan STPN merupakan sekolah kedinasan pemerintah yang tidak dapat diangkat langsung sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Namun, Kementerian ATR/BPN RI bertanggung jawab mengembangkan profesi para lulusannya. Ferry menyatakan bahwa juru ukur tanah dibutuhkan masyarakat menyangkut percepatan persoalan pertanahan. Di lain pihak, Menteri ATR/Kepala BPN RI itu mengizinkan bagi lulusan STPN yang telah berkarya pada perusahaan swasta agar mengembangkan profesinya.