Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk menempatkan para migran di Turki sebagai upaya menyelesaikan krisis perpindahan penduduk dari berbagai negara termasuk Timur Tengah.
Perdana Menteri Luksemburg, Xavier Bettel mengatakan, sikap Uni Eropa itu akan disampaikan kepada PM Turki Ahmet Davutoglu pada Jumat (18/3/2016).
Kesepakatan itu menyebutkan apabila ada migran tiba ke Yunani nantinya akan dikembalikan ke wilayah Turki. Sebagai imbalannya, Uni Eropa kemungkinan akan menawarkan bantuan keuangan kepada Turki serta akses bebas visa ke negara-negara dengan paspor Schengen.
Sementara, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Turki harus memenuhi standar internasional dalam melindungi semua migran sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (18/3/2016).
Menurutnya, Uni Eropa harus siap untuk memulai mengembalikan para migran dari wilayah Yunani ke Turki secara cepat untuk menghindari "faktor penarik" kehadiran gelombang migran berikutnya. Akan tetapi,
Presiden Lithuania, Dalia Grybauskaite memperingatkan bahwa rencana mengembalikan para pengungsi ke Turki sulit untuk dilaksanakan.
Sejak Januari 2015, sekitar satu juta migran dan pengungsi telah memasuki Uni Eropa dengan menaiki kapal dari Turki ke Yunani. Lebih dari 132.000 telah tiba pada tahun ini.