Kabar24.com, KEDIRI - Pemkab Blitar tengah mempertimbangkan penutupan beberapa rumah potong hewan yang pelayanannya tidak optimal.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar Mashudi mengatakan ketidakoptimalan itu disebabkan oleh alat-alat yang digunakan RPH di bawah Pemkab itu masih semimodern.
Akibatnya, beberapa pekerjaan dilakukan secara manual dan menuai keluhan masyarakat.
Selain itu, beberapa RPH berada di lingkungan yang tidak sesuai, misalnya tepat di lokasi pasar.
"Tahun ini kami akan melakukan evaluasi apakah RPH itu tetap dipertahankan atau tidak. Jika dirasa tidak perlu lagi, akan ditutup," kata Mashudi dalam keterangan resmi, Selasa (15/3/2016).
Dari total lima RPH yang ada di Bumi Seribu Candi, RPH Srengat dan Wlingi dinilai paling representatif.
Tiga RPH lainnya, yakni Kesamben, Talun, dan Kademangan, dinilai kurang representatif.