Kabar24.com, SURABAYA -- Transmisi penurunan BI rate ke suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) di Jawa Timur diprediksi terjadi paling cepat tiga bulan.
Sama dengan masalah nasional, ekonom Universitas Katolik Widya Mandala, Mudjilah Rahayu, mengatakan bunga KPR di Jatim tidak bisa merespons cepat perubahan BI rate karena banyak bank masih mengandalkan pendapatan bunga ketimbang fee based income untuk memupuk net interest margin (NIM) yang lebar.
"Itu semuanya dibebankan kepada komponen bunga kredit sehingga untuk bank-bank yang tidak efisien, rasanya sayang kan (menurunkan bunga kredit). Ada faktor lain yang tidak bisa turun," ungkapnya di sela Focus Group Discussion 'Berburu Hoki Bisnis Properti' yang digelar Bisnis Indonesia di Surabaya, Senin (29/2/2016).
Sejak awal tahun, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 50 basis poin menjadi 7% sejalan dengan inflasi yang rendah. Berbagai kalangan berharap pelonggaran moneter itu diikuti dengan penurunan bunga kredit perbankan, termasuk kredit properti.
Mudjilah tak bisa memprediksi seberapa besar penurunan bunga KPR di Jatim dari posisi saat ini 11,4% dengan pemangkasan BI rate 50 bps. Namun menurutnya, penurunan bunga KPR akan diikuti oleh peningkatan permintaan rumah di segmen bawah. Sebaliknya, properti di segmen atas relatif tidak terpengaruh.
"Karena pendapatannya rendah, permintaan MBR terhadap rumah menjadi elastis. Kalau bunga tinggi, daya beli mereka berkurang, permintaan terhadap rumah menurun," tutur Mudjilah.
BI Rate Turun, Bunga KPR di Jatim Turun Paling Cepat 3 Bulan
Transmisi penurunan BI rate ke suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) di Jawa Timur diprediksi terjadi paling cepat tiga bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
28 menit yang lalu