Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS SURIAH: DK PBB Kutuk Serangan di Horns dan Damaskus

Dewan Keamanan (DK) PBB pada Selasa (23/2) mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan di Homs dan Damaskus, Suriah, pada 21 Februari, sehingga menewaskan 130 orang dan melukai ratusan orang lagi, demikian siaran pers dari dewan tersebut.
Serangan bom Sayyidah Zaynab, Suriah/Reuters
Serangan bom Sayyidah Zaynab, Suriah/Reuters

Bisnis.com, NEW YORK - Dewan Keamanan (DK) PBB pada Selasa (23/2/2016) mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan di Homs dan Damaskus, Suriah, pada 21 Februari, sehingga menewaskan 130 orang dan melukai ratusan orang lagi, demikian siaran pers dari dewan tersebut.

Kelompok IS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan Dewan Keamanan kembali menegaskan keprihatinan besarnya mengenai IS dan kelompok lain yang beroperasi di wilayah tersebut. DK PBB "mengutuk dampak negatif atas kehadiran mereka, ideologi ekstrem kekerasan dan tindakan yang merusak kestabilan Suriah, negara tetangganya dan wilayah itu", kata pernyataan tersebut.

Semua anggota Dewan Keamanan menggaris-bawahi perlunya untuk menyeret ke pengadilan para pelaku, penyelenggara, penunjang dana dan penaja perbuatan kejam itu, kata pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.

Badan 15-anggota itu menyampaikan dukungannya bagi upaya Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Suriah Stefaan de Mistura, dan menekankan perlunya bagi pelaksanaan penuh Pernyataan Munchen dari Kelompok Pendukung Internasional bagi Suriah (ISSG) pada 11 Februari 2016.

Dewan Keamanan juga menyerukan dilanjutkannya perundingan antar-pihak terkait di bawah pengawasan PBB sesegera mungkin dan bagi diizinkannya bantuan kemanusiaan mendesak untuk sampai ke semua orang yang memerlukan, terutama di semua daerah yang terkepung dan sulit didatangi.

Pada Senin (22/2), Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mencapai kesepakatan mengenai ketentuan penghentian permusuhan di seluruh Suriah, yang dijadwalkan berlaku pada 27 Februari. Lebih dari 250.000 orang telah tewas sejak Maret 2011


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Xinhua-OANA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper