Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Timur, Umat Islam dan Kristen Hidup Damai Berdampingan

Sejarah perbandingan terorisme menegaskan umat Islam merupakan umat yang paling adil dan objektif karena dapat membedakan antara agama dan sikap sebagian pengikutnya
Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb, Grand Syaikh al-Azhar, Kairo Mesir/JIBI
Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb, Grand Syaikh al-Azhar, Kairo Mesir/JIBI

Bisnis.com, TANGSEL - Sejarah perbandingan terorisme menegaskan umat Islam merupakan umat yang paling adil dan objektif karena dapat membedakan antara agama dan sikap sebagian pengikutnya.

Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb, Grand Syaikh al-Azhar, Kairo Mesir, mengatakan umat Islam menilai peperangan yang dilakukan oleh orang Barat terhadap Islam sebagai peperangan orang Eropa terhadap orang Islam.

“Kami tidak menuduh agama yang dianut orang Eropa sebagai landasan ideologis tejadinya peperangan tersebut,” katanya dalam orasi Perdamaian dan Kemanusiaan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Ciputat Tangsel, Selasa (23/2/2016).

Menurutnya, membaca kembali sejarah perbandingan terorisme itu dapat membedakan antara nilai-nilai agama dengan perilaku para pemeluknya yang menjual belikan agamanya dengan harga yang sangat murah.

Hal itu merupakan salah satu wujud penghormatan umat Islam terhadap keyakinan agama lain, mekipun umat Islam di seluruh penjuru dunia banyak ditindas dan selalu disingkirkan.

Namun, umat Islam juga tidak mungkin berdiam diri atas sikap yang menyudutkannya, pembunuhan massal terhadap umat Islam seperti yang terjadi di Myanmar di tengah-tengah diamnya masyarakat dan media internasional.

“Padahal mereka mengaku sebagai masyarakat yang sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan tanpa membedakan antara muslim dan nonmuslim,” tegasnya.

Dia menjelaskan umat Islam juga tidak mungkin berdiam diri terhadap apa yang saat ini menimpa Masjidil Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat Islam dan tempat Isra Miraj Rasulullah.

Selain itu juga tidak mungkin berdiam diri dari penjajahan dan penghinaan yang dilakukan oleh Negara lain sehingga sangat menghinakan nilai-nilai dan peninggalan umat Islam tersebut.

Ahmed mengungkapkan dunia Barat banyak meneriakkan adanya sikap permusuhan yang menimpa orang Kristen di Timur, padahal sesungguhnya mereka hidup secara damai dan berdampingan dengan umat Islam.

Untuk itu, lanjutnya, jika lembaga-lembaga keagamaan di Barat yang sangat besar membolehkan dirinya untuk menyuruh umatnya dalam menyikapi peristiwa-peristiwa tersebut.

“Maka saya pun harus memainkan peran saya untuk menyeru mereka yang memiliki akal dan perasaan di seluruh dunia untuk menyelesaikan problem serta sikap permusuhan umat nonmuslim kepada umat Islam baik di Timur maupun di Barat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper