Bisnis.com, JAKARTA - Perayaan Paskah merupakan salah satu perayaan yang dilakukan oleh seluruh umat Kristiani. Paskah diperingati sebagai hari kebangkitan dari Tuhan Yesus Kristus.
Jatuhnya Paskah berada di hari Minggu yang dikenal sebagai hari Minggu Paskah. Perayaan ini mengingatkan perjuangan dan perjalanan dari Tuhan Yesus terhadap umat-Nya.
Tentunya dalam perayaan Paskah terdapat beberapa hal atau serba-serbi yang menjadi ciri khas setiap perayaannya.
Dilansir dari situs GKI Kota Wisata, yang menjadi ciri khas perayaan Paskah adalah:
1. Memahami simbol dan warna saat perayaan Paskah.
Warna dan simbol memiliki nilai dan makna sebuah histori yang ada. Warna dan simbol yang digunakan saat perayaan Paskah adalah:
- Hari Rabu Abu, Kamis Putih, dan selama minggu pra Paskah mengenakan warna ungu yang melambangkan rasa sakit, penyesalan, dan pertobatan.
- Hari Jumat Agung dan Sabtu Sunyi mengenakan warna hitam sebagai simbol kedukaan atas wafatnya Tuhan Yesus.
- Hari Raya Paskah dan Kenaikan Tuhan Yesus mengenakan warna putih yang menunjukkan simbol kesucian dan kemurnian.
- Pentakosta mengenakan warna merah
2. Penggunaan lilin saat pra dan saat Paskah
Lilin digunakan sebagai simbol penerang, cahaya ilahi, Kristus, dan penerang kehidupan.
Selain itu, ada beberapa hari penting saat pra Paskah yang menjadi serba-serbi Paskah, yaitu:
- Rabu Abu, hari pertama masa pra paskah.
- Pra Paskah I disebut juga invocabit atau "Bila ia berseru kepadaku" atau disebut juga caput quadragesima yang artinya permulaan masa empat puluh hari.
- Pra Paskah II disebut juga reminiscere atau "Ingatlah segala rahmatMu.” Pada masa ini Tuhan Yesus bercakap- cakap dengan seorang Farisi bernama Nikodemus.
- Pra Paskah III disebut juga oculi atau “Mataku tetap terarah kepada Tuhan.” Pada masa ini Tuhan Yesus bertemu dan bercakap-cakap dengan perempuan Samaria di sumur nenek moyang Israel.
- Pra Paskah IV disebut juga laetare atau "Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem" disebut juga Paska Kecil.
- Pra Paskah V disebut juga judica atau "Berilah keadilan kepadaku, ya Allah.” Tema kebangkitan semakin jelas pada masa ini.
- Pra Paskah VI, umumnya disebut Minggu Palem, menandai permulaan Pekan Suci/Minggu Sengsara, minggu terakhir pra Paskah sebelum Minggu Paskah.
- Hari Kamis dalam Pekan Suci/Minggu Sengsara disebut Kamis Putih (Maundy Thursday atau Holy Thursday), merupakan hari peringatan perjamuan terakhir dan pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Yesus Kristus pada murid-murid-Nya.
- Jumat Agung, hari peringatan Kematian Yesus dan penguburan-Nya.
- Diakhiri dengan perayaan kebangkitan yang dilakukan pada hari Minggu setelah Jumat Agung.
Paskah juga dicirikan dengan telur yang memiliki makna kebangkitan Yesus. Menghiasi telur warna warni menjadi salah satu kegiatan yang menunjukkan adanya kebangkitan dari Yesus yang disambut baik oleh para umat-Nya.
Melalui perayaan dan serba-serbi yang ada, membuat banyak respon dari umat Kristiani maupun umat lainnya untuk saling menghargai, dan mendukung segala hal baik yang terjadi dalam kehidupan.
(Maharani Dwi Puspita Sari)