Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TURKI: Putra Presiden Erdogan Diperiksa di Italia Dugaan Pencucian Uang

Jaksa di Italia memeriksa putera Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas dugaan pencucian uang, di tengah tudingan bahwa ia menyelundupkan sejumlah besar uang tunai ke negara itu, kata sumber kehakiman kepada AFP, Kamis (18/2/2016).
Presiden Turki Tayyip Erdogan (kanan)/Reuters
Presiden Turki Tayyip Erdogan (kanan)/Reuters

Bisnis.com,  ROMA -  Jaksa di Italia memeriksa putera Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas dugaan pencucian uang, di tengah tudingan bahwa ia menyelundupkan sejumlah besar uang tunai ke negara itu, kata sumber kehakiman kepada AFP, Kamis.

Pemeriksaan terhadap Bilal Erdogan dilakukan setelah pejabat Italia menerima permohonan dari pengusaha Turki Murat Hakan Uzan --lawan politik Erdogan di pengasingan-- untuk menyelidiki dugaan "pelarian" dari Turki ke Italia.

Putera Erdogan pindah ke Bologna pada Agustus untuk menyelesaikan kuliah doktoralnya, namun oleh pihak anti-pemerintah, ia dituduh lari dari tanah airnya setelah terlibat dalam korupsi.

Bilal, yang tinggal di kota Italia utara dengan istri dan dua anaknya, bersikeras hanya ingin menyelesaikan PhD-nya dalam hubungan internasional di Fakultas Kajian Internasional Lanjutan, Universitas Johns Hopkins.

Pria berusia 35 tahun itu merupakan satu dari tokoh utama yang terlibat dalam tuduhan korupsi, yang menyeruak pada Desember 2013 di kalangan orang dekat presiden dan dibantah keras oleh Erdogan yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri.

Bocoran rekaman muncul pada Februari 2014 dimana Erdogan diduga memberitahu Bilal untuk menyingkirkan sekitar 37 juta euro (37 juta dolar AS) dalam bentuk tunai. Erdogan membantah rekaman itu dan menyebutnya "montase busuk".

Petisi Uzan menyebutkan bahwa Bilal terbang ke Italia dengan "sejumlah besar uang" dan satu tim pengawal bersenjata yang ditolak masuk sebelum segera diberikan paspor diplomat, demikian dilaporkan media Italia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Sumber : ANTARA/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper