Kabar24.com, PEKANBARU - Saat banjir di Kabupaten Kampar mulai surut, genangan air "berpindah" ke Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Banjir di Inhu menelan korban jiwa bernama Abdul Kadir, 65, warga Kecamatan Kelayang yang terbawa arus.
Edwar Sanger, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, mengatakan korban tenggalam pada Minggu (14/2/2016) silam dan belum ditemukan.
Tingginya curah hujan di Inhu menyebabkan Sungai Indragiri meluap.
"Curah hujan tidak lagi tinggi di wilayah hulu Sumatra Barat, sehingga banjir di Kampar surut. Namun, banjir berpindah ke Inhu dan menelan korban," katanya, Kamis (17/2/2016).
Sementara itu, banjir di Kabupaten Kampar mulai surut. Sebelumnya, banjir di Kampar menelan tiga korban jiwa.
Dua korban banjir di Kampar, Marzuki, 50, warga Desa Ranah tewas tergelincir saat hendak menyelamatkan keluarganya dari terjangan banjir.
Seorang korban lagi, Roni Fadillah, 18, warga Desa Alam Panjang tewas karena tidak bisa berenang.
"Dua korban banjir itu telah diidentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga," katanya.
Sementara itu, Edwar mengatakan banjir di Inhu baru terjadi beberapa hari yang lalu.
Petugas masih mendata jumlah korban yang dievakuasi dan jumlah rumah yang terendam.
Ada lima kecamatan yang terendam banjir, yakni Kecamatan Kelayang, Pasir Penyu, Rengat, Kuala Cenaku, dan Sungai Lala.
Sebelumnya, tiga kabupaten yaitu Kampar, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi sudah diterjang banjir beberapa waktu yang lalu.
Data terakhir mencantumkan 150.000 orang dievakuasi dan 35.678 rumah di Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi terendam banjir.
Banjir juga membuat ribuan ternak mati, di antaranya, 22.555 ekor ayam, 1.140 ekor sapi dan bobolnya 75 kolam budidaya ikan lele dengan berat mencapai puluhan ton.
Selain itu, banjir menenggelamkan 3.000 hektare sawah, 1.126 hektare dinyatakan puso.