Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali mengharapkan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menggunakan energi bersih dalam mengelola kawasan wisata Nusa Dua.
Made Mangku Pastika, Gubernur Bali, mengatakan pihaknya berharap penggunaan energi bersih bisa dilakukan serentak di seluruh kawasan tersebut, baik untuk keperluan listrik di setiap gedung maupun untuk transportasinya.
“Kami sarankan menggunakan panel tenaga surya di atap sentral parkir, sarana untuk menambah daya, serta pengadaan mobil listrik untuk mobilitas di sepanjang kawasan wisata tersebut. Sehingga kendaraan bisa langsung mengisi di sana karena menggunakan mobil listrik itu ramah terhadap lingkungan, tidak ada polusi dan tidak bising,” terangnya melalui siaran pers, Selasa (16/2/2016).
Untuk mendukung penggunaan energi bersih, pihaknya juga menyarankan pengelola untuk membuat regulasi yang mengatur penggunaan energi bersih oleh setiap bangunan di kawasan wisata yang ada disana.
“Aturan tersebut misalnya setiap gedung atau hotel harus memasang solar cell di atapnya dan menggunakan minimal sekian persen energi bersih, dan seiring waktu bisa ditambah,” ujarnya.
Ngurah Wirawan, Direktur Operasional ITDC, menargetkan kawasan Nusa Dua akan menggunakan energi bersih untuk mendukung program pemerintah dan juga sebagai bentuk sumbangsihnya terhadap lingkungan.
“Ditambah lagi saat ini Nusa Dua sudah menjadi perhatian dunia sebagai tempat penyelenggaraan konferensi tingkat dunia. Singapura dan Shanghai saja kalah karena hotel mereka terpencar. Sedangkan keunggulan kita karena semua penginapan terfokus di satu titik dan itu menjadi nilai tambah untuk Bali,” paparnya.
Saat ini persaingan sudah sangat tinggi, dan improvisasi selalu diperlukan. Maka dari itu pihaknya akan meningkatkan kualitas pelayanan hotel dengan pengaplikasian teknologi untuk booking dan untuk check in, lanjutnya.
“Selain itu kami juga akan mengembangkan aplikasi peta kawasan Nusa Dua di ponsel pintar yang bertujuan agar para wisatawan tidak tersesat,” tuturnya.