Kabar24.com, JAKARTA -Upaya Dermawan Salihin melakukan investigasi sendiri atas kematian anaknya dianggap sebagai hal yang bisa diterima.
Pakar Kriminologi dari Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar menyebutkan sah-sah saja ayah almarhumah Mirna, Dermawan Salihin melakukan investigasi sendiri di luar tugas kewajiban kepolisian atau pihak berwenang.
"Investigasi sendiri boleh, sipil menangkap penjahat pun boleh kan, asalkan hasilnya diserahkan kepada pihak berwenang atau kepolisian," kata Bambang di Jakarta Pusat, Kamis (11/2/2016).
Ia juga mengatakan jika Dermawan memiliki fakta baru bisa disesuaikan dengan pihak kepolisian agar bisa diproses.
"Kasus racun seperti sekarang memang banyak intepretasi, susah dipecahkan langsung karena barang bukti tidak diketemukan pada tersangka, sehingga jika bukti di luar kepolisian bisa membantu pemecahan kasus ini, asalkan sesuai prosedur yang berwenang," kata Bambang.
Sebelumnya, ayah Wayan Mirna Salihin, Dermawan Salihin mengaku memiliki data berbeda dengan penyidik Polda Metro Jaya terkait kematian putrinya yang melibatkan tersangka Jessica Kumala Wongso, 27.
"Gini apa yang polisi tidak punya, saya punya," kata Dermawan.
Dermawan enggan mengungkapkan data maupun petunjuk yang dimiliki tersebut namun akan disampaikan kepada penyidik kepolisian untuk disinkronkan.
Dermawan berjanji akan membuka informasi terkait kematian Mirna di hadapan majelis hakim saat sidang pengadilan.
Salah satu bukti keanehan Jessica yang diungkapkan Dermawan, tersangka sempat terlibat percakapan dengan putrinya Mirna melalui media "Whatsapp" berisi kalimat "Mau dong dicium kamu mir,".
Dermawan menyebutkan salah satu isi percakapan Mirna dengan Jessica saat menjadi pembicara pada acara diskusi salah satu televisi swasta, Selasa (2/2/2016) malam.
Wayan Mirna Salihin alias Mirna meninggal dunia usai meminum kopi Es Vietnamese di Cafe Olivier di West Mall Grand Indonesia Tanah Abang Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016).