Kabar24.com, JAKARTA—Barongsai senantiasa meramaikan perayaan imlek dari tahun ke tahun.
Sejauh ini, barongsai di Indonesia belum bisa menjadi mata pencaharian utama bagi para pegiatnya.
Padahal di luar negeri, barongsai sudah mampu menjadi pilihan utama untuk mengais rezeki.
Ketua Umum Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia (PBLSI) Nurdin Purnomo mengatakan di negara-negara seperti Hong Kong, Singapura, atau Malaysia, mendatangkan barongsai saat membuka usaha adalah hal biasa.
“Jadi mereka percaya kalau mendatangkan barongsai akan ramai, menarik masyarakat umum untuk datang dan melihat,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Di Indonesia, barongsai paling banyak diundang hanya pada saat Imlek saja, sementara untuk peresmian kantor atau peresmian kegiatan usaha masih terbilang jarang, belum jadi suatu kebiasaan.
“Kalau di Malaysia, ada tim barongsai yang sudah profesional, yang kerjanya barongsai, setiap hari main barongsai, karena banyak yang mengundang,” tambahnya.
Dia berharap ke depan posisi barongsai di Indonesia bisa lebih baik lagi, agar dapat dijadikan mata pencaharian utama.
Di Indonesia, pegiat barongsai rata-rata masih amatir alias sambilan, mereka biasanya bermain barongsai sembari sekolah atau bekerja. Jika mereka mendapat undangan, biasanya oleh penyelenggara diberi Rp3-5 juta per show, belum ditambah angpao dari penonton.
“Memang kelihatannya mahal tapi kan mereka butuh transport dan makan, oh ya kalau barongsai tonggak bayarannya bisa Rp5-10 juta sekali tampil,” katanya.