Kabar24.com, JAKARTA -- Asia Pasifik diperkirakan menjadi tempat investasi bagi perhotelan senilai US$8,5 miliar pada tahun ini, menurut satu laporan terbaru firma konsultan properti JLL.
Scott Hetherington, CEO JLL Hotels & Hospitality Asia, mengatakan pihaknya menilai aktivitas transaksi di China dan Jepang akan melambat dan kemungkinan akan beralih ke pasar sekunder di Asia Tenggara dan Samudera India. Pada 2015, JLL mencatat akuisisi profil yang tinggi terjadi oleh para invstor di China, Hong Kong dan Timur Tengah, sedangkan Jepang juga mencatat transaksi itu dengan investor asing.
"Tahun ini kami memperkirakan aktivitas transaksi di kawasan itu agak melambat, dan kemungkinan beralih ke pasar sekunder," kata Hetherington dalam rilisnya, Minggu (7/2/2016).
JLL mencatat lebih dari 33.000 kamar hotel berpindah tangan ke kawasan Asia Pasifik, menambah transaksi hingga mencapai total US$9,2 miliar. Paket investasi itu dipimpin oleh Jepang, diikuti oleh Australia dan Hong Kong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel