Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Turun, Pertumbuhan Ekonomi Riau 2015 Melambat 0,22%

Melemahnya harga minyak dunia mengakibatkan perekonomian Riau melambat 0,22% pada 2015 dibanding tahun sebelumnya 2,70%.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, PEKANBARU--Melemahnya harga minyak dunia mengakibatkan perekonomian Riau melambat 0,22% pada 2015 dibanding tahun sebelumnya 2,70%.

Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad mengatakan melemahnya harga minyak dunia membuat laju pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi sebesar -6,91%.

"Perekonomian Riau melambat karena melemahnya harga minyak dunia. Hanya sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh negatif. Hal itu membuat perekonomian Riau melambat," katanya, Jumat (5/2/2016).

Hanya sektor migas yang mengalami pertumbuhan negatif. Sementara seluruh  sektor lain, mengalami pertumbuhan. Sektor niaga dan jasa mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dengan 10.14%.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,95%.

BPS mencatat nilai ekspor migas Riau mengalami penurunan 37,86% pada 2015 dibandingkan tahun sebelumnya (y oy). Menurunnya nilai ekspor migas Riau juga tidak terlepas dari melemahnya harga minyak dunia.

Sejumlah negara tujuan ekspor migas Riau, seperti Tiongkok juga membatasi permintaan migas.

Nilai ekspor migas Riau mencapai USD3,5 miliar pada 2015. Sedangkan di tahun sebelumnya, nilai ekspor migas Riau mencapai USD5,6 miliar. Hal ini disebabkan produksi minyak Riau terus mengalami penurunan.

“Riau adalah salah satu daerah migas terbesar di Indonesia. Ada beberapa perusahaan besar yang berada di Riau, seperti Chevron, Pertamina dan perusahaan lain," kata Mawardi.

Mawardi merincikan nilai ekspor minyak mentah mengalami penurunan sebesar 35,83% dan hasil minyak sebesar 55,42%.

Untuk meningkatkan perekonomian Riau tahun ini, Bank Indonesia meminta provinsi Riau tidak lagi bergantung dengan minyak bumi dan gas. Riau perlu mengembangkan sektor lain.

Kepala Bank Indonesia Wilayah Riau Ismet Inono mengatakan salah satu sektor yang harus dikembangkan adalah UMKM. "Untuk pengembangan UMKM, pemerintah, perbankan dan kalangan pengusaha harus bersinergi. Riau tidak lagi bisa mengharapkan sektor migas," katanya.  ()

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper