Bisnis.com, BALIKPAPAN—Badan Pusat Statistik Balikpapan memproyeksikan laju inflasi pada bulan ini akan tidak akan naik terlalu signifikan dibandingkan dengan realisasi selama Januari, meskipun terdapat perayaan Imlek.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, tren inflasi pada Februari cukup rendah. Bahkan di beberapa periode malah lebih rendah dibanding Januari. Peningkatan lajunya tidak terlalu signifikan meskipun ada perayaan Imlek,” tutur Kepala BPS Balikpapan Nur Wahid, Senin (1/2/2016).
Pada Januari, Balikpapan mengalami deflasi sebesar -0,21%, dengan inflasi year on year mencapai 4,27%. Kota itu menduduki peringkat deflasi tertinggi, yang disusul oleh Kota Tanjung dengan tingkat deflasi sebesar -0,19%.
Beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga antara lain kelompok kesehatan sebesar 0,61%, kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 0,59%, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,45%.
Namun kenaikan IHK pada kelompok pengeluaran itu tertutup dengan penurunan IHK pada kelompok bahan makanan sebesar -1,91% dan pada kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,35%.
Nur mengatakan komoditas dalam kelompok bahan makanan yang menyumbang andil dalam deflasi antara lain daging ayam ras, tomat sayur, kacang panjang, dan ikan tongkol. Sementara dalam kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, deflasi disumbang oleh penurunan IHK pada komoditas bensin dan sepeda motor.
“Penurunan daging ayam ras cukup menonjol, karena harga pada Desember bisa mencapai Rp50.000 per ekor. Begitu pun dengan penurunan harga bensin, imbasnya cukup menonjol pada deflasi Balikpapan selama Januari,” tutup Nur.